Adu Banteng KA di Cicalengka, ini Mengapa Kereta Tak Bisa Rem Mendadak

KA Cicalengka
Foto (KAI)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID:  Publik dikejutkan oleh insiden tabrakan antara KA Turangga dan KA Bandung Raya, yang terjadi di perlintasan Haurpugur-Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (05/01/2023).

Peristiwa seperti ini dihadapkan pada pertanyaan mengapa masinis tidak mampu melakukan pengereman mendadak, dan penyebab utama insiden ini diduga terkait terhalangnya jalur petak Jalan Cicalengka-Haurpugur.

Alasan Kereta Tak Bisa Rem Mendadak

Melansir laman KAI mengungkapkan, bahwa masinis menghadapi kendala dalam melakukan pengereman mendadak. Hal ini disebabkan oleh dua faktor utama: panjang dan bobot kereta. Seiring dengan penambahan gerbong, bobot kereta juga meningkat. Untuk melakukan pengereman efektif, dibutuhkan jarak yang lebih jauh.

BACA JUGA: Ini Sosok Masinis Julian Dwi Setiono, Korban Kecelakan KA Turangga dan KA Lokal di Cicalengka

Situasi ini dapat dibandingkan dengan kasus kendaraan besar seperti truk atau kontainer. Sopir kendaraan besar harus mempertimbangkan jarak aman untuk pengereman agar dapat berhenti sepenuhnya. Begitu juga dengan kereta api, terutama pada satu rangkaian kereta di Indonesia yang biasanya membawa 8-12 gerbong dengan bobot mencapai 600 ton, tanpa memperhitungkan bobot penumpang dan barang bawaan lainnya.

Kondisi Pasca Kecelakaan

Diberitakan sebelumnya, Telah terjadi kecelakaan kereta api (KA) di perlintasan Haurpugur-Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (05/01/2023) pagi. Kecelakaan tersebut melibatkan KA Turangga dan KA Commuter Line Bandung Raya.

Melihat unggahan video dari akun Facebook Info Rancaekek, diduga kedua kereta bertabrakan secara kuat. Sehingga, kereta mengalami ringsek parah.

Terlihat  lokomotif KA Komuter Bandung Raya berwarna kuning kombinasi hijau tampak ringsek parah. Sedangkan KA Turangga tampak menumpuk di atas lokomotif KA Commuter Bandung Raya.

 

 

(Saepul/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
dirjen aptika pdns
Profil Dirjen Aptika, Mundur dari Tugas dalam Sengkarut Peretasan PDNS
Peserta PPDB Jabar Dianulir
Buntut 262 Peserta PPDB Jabar Dianulir, Bey Panggil Kadisdik 27 Kota/Kabupaten
Kemenkes Buka Suara Soal Isu 6.000 Dokter Asing
Kemenkes Bantah 6.000 Dokter Asing Datang Ke Indonesia
lbh kematian afif
Respon Polda Sumbar Digugat LBH Padang soal Kematian Afif
Harga Minyak Dunia badai beryl
Badai Beryl Picu Kenaikan Harga Minyak Dunia Kian Meroket
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Aktor Bollywood Selundupkan Hewan Langka Indonesia
Terciduk, Aktor Bollywood Selundupkan Hewan Langka Indonesia
Pembelian LPG 3 Kg Wajib dengan KTP Subsidi LPG 3 Kg
DPR Usulkan Pemberian Subsidi LPG 3 Kg Diganti Uang Tunai
argentina venezuela copa america 2024
Argentina Kandaskan Ekuador, Maju ke Babak Semifinal Copa America 2024 Lewat Adu Penalti
dirut starbuks indonesia
Komisaris dan Dirut Emiten Pengelola Starbucks Indonesia Kompak Mundur