Ditanya Petugas Partai atau Petugas Rakyat, Ganjar Pranowo: Finish!

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo ketika hadir di kampus FISIP UI. (Foto: Tangkapan Layar)

Bagikan

DEPOK, TM.ID: Ganjar Pranowo menjadi pembicara dalam acara yang digelar di FISIP Universitas Indonesia (UI).

Bakal calon presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan itu jadi pembicara di acara bertajuk ‘Kuliah Kebangsaan FISIP UI 2023’ yang dilaksanakan di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro UI, Depok, Senin (19/9/2023).

Ketika dalam sesi tanya jawab salah satu mahasiswa dari FISIP UI dengan nama Naufal memberikan pertanyaan kepada mantan Gubernur Jateng itu. Dia bertanya apakah Ganjar sebagai petugas partai atau petugas rakyat.

Pertanyaan tersebut karena didasari oleh pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang mengatakan kalau Ganjar adalah petugas partai ketika dideklarasikan sebagai bacapres tanggal 21 April 2023 lalu.

“Pada tanggal 21 April 2023, bapak dicapreskan oleh Megawati Soekarnoputri. Saya menggarisbawahi kata-kata Bu Megawati yang menyatakan bahwa ‘sebagai kader dan petugas partai,” kata Naufal seperti dikutip dari tayangan YouTube FISIP UI, Senin (18/9/2023).

BACA JUGA : Pengakuan Ridwan Kamil ke Airlangga, Ditawari Jabatan Besar Sama Megawati

Naufal melanjutkan, dirinya mengaku kecewa atas apa yang dikatakan oleh Ketum PDIP itu.

Atas hal itu dia bertanya kepada Ganjar, kalau saja dia jadi presiden nanti apakah akan tetap memakai jargon ‘Tuanku adalah Rakyat, Gubernur hanya Mandat’.

Naufal secara tegas bertanya kepada Ganjar apakah akan jadi ‘boneka’ Megawati kendati sudah terpilih menjadi orang nomor satu di Indonesia atau tidak.

“Pertanyaan saya jika bapak terpilih menjadi presiden ke-8, apakah bapak tetap dengan prinsip ‘Tuanku ya Rakyat, Gubernur hanya Mandat’ dan tidak menjadi boneka Megawati?” begitu pertanyaan Naufal kepada Ganjar.

Tentu saja smeua yang hadir menjadi riuh dengan sorakan dan tepuk tangan dari para peserta yang hadir.

Lalu Ganjar memberikan respon atas pertanyaan tersebut. Dia balik bertanya kepada Naufal, apakah dirinya mengikuti rekam jejak selama menjabat Gubernur Jawa Tengah dalam dua periode.

BACA JUGA: Jawaban Ganjar Pranowo saat Partai Demokrat Akhirnya Mendukung Prabowo Subianto

“Naufal kamu mengikuti saya selama 10 tahun menjadi gubernur?” tanya Naufal.

“Mengikuti,” timpal Naufal langsung.

Kemudian Ganjar berdiri dan bertanya kepada Naufal kembali, seperti apa kepemimpinan dirinya ketika jadi Gubernur Jawa Tengah.

“Oke, saya petugas siapa? Finish!” tanya Ganjar lagi.

Naufal tidak merespons pertanyaan Ganjar tersebut. Lalu Ganjar justru melanjutkan untuk menjawab pertanyaan dari mahasiswa lain.

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tidak Ada Kultur Kekerasan di Polri
Haidar Alwi: Tidak Ada Kultur Kekerasan di Polri, Hanya Framing dan Penggiringan Opini Akibat Ulah Oknum
Persib Sudah Sepakat Dengan Satu Pemain Muda
Persib Sudah Sepakat Dengan Satu Pemain Muda, Ini Bocoran Sosoknya
Dirut bulog KPK
Dirut Bulog Dilaporkan ke KPK, Ini Reaksinya
Link streaming selain yalla shoot
Selain Yalla Shoot, Ini Link Streaming Belanda Vs Turki 8 Besar EURO 2024
kecelakaan lamborghini huracan
Kecelakaan Maut Lamborghini Huracan di Malaysia, Pengendara Diselimuti Api!
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
pdns dirjen aptika kominfo
Masalah PDNS Belum Tuntas, Dirjen Aptika Kominfo Mundur
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One dan Diskon Hingga 50%
pabrik narkoba terbesar di indonesia
Polisi Ungkap Pabrik Narkoba Terbesar Indonesia di Malang, Modusnya EO
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan di ASEAN, Kerugian Capai Rp551 Triliun!