JAKARTA,TM.ID: Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara memuji laju perekonomian Maluku Utara (Malut) yang tumbuh 23,89 persen di kuartal II-2023.
“Saya minta teman-teman Kementerian Keuangan untuk benar-benar bisa menerjemahkan kelebihan dari Maluku Utara ini, kelebihan setiap kabupaten kota. Di sini ada nikel, di sini ada panas bumi, di sini ada perikanan, di sini ada masing-masing sektor itu diterjemahkan menjadi efek kesejahteraan,” kata Suahasil, Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Suahasil meminta seluruh jajaran Kemenkeu untuk membantu pemerintah daerah dalam menggali potensi, serta menyelesaikan masalah dan hambatan di daerah tersebut.
Ia pun berharap masyarakat mendapatkan manfaat optimal dari APBN hingga mencapai kesejahteraan.
“Kita analisis data yang terjadi di perekonomian Maluku Utara. Mau lewat pertanian, mau lewat pertambangan, mau lewat pendidikan, mau lewat stunting, tapi ujung-ujungnya adalah kesejahteraan masyarakat,” kata dia, melansir Inilah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Maluku Utara memang melesat dari 7,34 persen di kuartal II-2020, menjadi doube digit pada kuartal I-2023.
Berbeda dengan provinsi lain yang mengandalkan konsumsi rumah tangga, Maluku Utara mengandalkan ekspor dan investasi untuk menggerakkan ekonomi mereka.
Diketahui, sejumlah smelter nikel sudah dan akan dibangun di Maluku Utara, terutama di wilayah Halmahera Selatan. Salah satunya Harita Nickel yang mengembangkan smelter nikel di Pulau Obi dengan nilai investasi US$1 miliar.
Namun, angka kemiskinan di Malut justru naik menjadi 6,46 persen pada Maret 2023, dibandingkan Maret 2022 sebesar 6,23 persen.
Meski begitu, angka gini rasio atau ketimpangan antara si kaya dan si miskin terjadi perbaikan. Pada Maret 2023 tercatat 0,300, turun tipis dibandingkan September 2022 sebesar 0,309. Sementara pada Maret 2022 gini rasio di Malut rendah 0,279.
(Dist)