Gubernur Lampung Ogah Komentar Soal Awbimax, Ancamanya Jantung

foto (net)

Bagikan

LAMPUNG, TM.ID: Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, angkat bicara terkait persoalan dugaan intervensi pada orangtua Tiktoker  Awbimax atau Bimo Yudho yang sedang menjadi perbincangan netizen.

Menurut Arinal Djunaidi, isu tersebut tak berdasar dan tidak ada bukti bahwa pihaknya melakukan caci maki kepada orangtua Awbimax itu.

Arinal pun tak akan gentar, jika ada seseorang yang menyudutkan dirinya, asalkan dengan fakta dan realitas yang membuktikan.

Gubernur Lampung itu, nampak dengan sedikit bicara saja soal isu Awbimax ini dengan alasan jantungnya takut kumat.

BACA JUGA: HF yang Tersangkut Kasus Narkoba, Ternyata Main di Sinetron ini

“Harus ada bukti dong, nggak apa-apa serang saya. Tapi nanti Pak Sekda saja yang menjelaskannya, saya takut sakit jantung saya kumat,” ujar dia.

Turut hadir juga Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto saat jumpa pers menemani Arinal Djunaidi.

Fahrizal Darmonto lantas ikut bicara yang menyebut, apa yang dilakukan oleh Bima sah-sah saja. Kemudian, kata dia, pemerintah Lampung telah menampung kritik dari Awbimax.

“Bima kan warga Lampung, ya itu kita terima sebagai masukan. Apa pun kritikan itu kan menjadi bahan evaluasi kami,” tutur Fahrizal.

Fahrizal juga ikut mengklarifikasi, terkait pengakuan Awbimax yang mengaku keluarganya mendapatkan makian dari pemerintah setempat. Fahrizal menegaskan, ak ada pihak yang memaki keluarga Bima, baik itu Gubernur maupun Wabup Lampung Timur.

“Itu kan menyapa, bukan konteks macam-macam. Wajar dong kalau pejabat daerah datang ke rumah warganya. Terkait kabar Pak Gubernur mencaci maki itu tidaklah benar, itu kan Pak Wabup datang ke sana kemudian menghubungi Pak Gubernur melaporkan bahwa memang sudah berada di rumah kediaman orang tuanya, jadi nggak benar itu kalau mencaci,” kata Fahrizal.

Keterangan Awbimax

Tiktoker Awbimax marah seusai  melihat video klarifikasi orangtuanya tersiar di media sosial. Dia mempertanyakan polisi yang melakukan backgroud checking bahkan hingga mengorek data pribadinya seperti nomor rekening dan foto kartu debit.

Menurut Awbimax, seharusnya aparat tak melakukan intervensi pada pihak lain atas aksi kritiknya, lantaran yang melakukan bukan orangtuanya.

“Orangtua gue terekspos ke media, Sri dan Juli melakukan klarfikasi yang sejujurnya tidak diperlukan adanya klarifikasi harusnya, di sini kan yang melakukan huru-hara kan gue,” kata Awbimax.

menyampaikan aspirasi dan kritik pada pemerintah, kata dia, bukannlah perbuatan ‘dosa besar’ karena hanya sebagai warga sipil.

“Ini apa sih tujuannya, gua bukan melakukan kriminal yang sekelas koruptor triliunan gitu atau gembong narkoba, bahkan terorisme, gua nggak melakukan itu, gua hanya kritik pemerintah daerah Provinsi Lampung yang anti kritik dan tidak menerima masukan dari masyarakat,” jelas Awbimax.

Awbimax melihat keluarganya diintervensi, lantas dia menyangka ada sesuatu yang salah telah dilakukan aparat. Dengan mengeluarkan ultimatumnya, dia ingin para pemangku kepentingan tidak menganggu orangtuanya.

Mereka ketar-ketir akhirnya Kapolres Lampung Timur dateng ke rumah gue karena ketakutan dan terjadilah video ini, nyokap bokap gue disuruh klarifikasi,” katanya.

“Klarifikasi apa pak? apa nggak makin dirujak hah?jangan sampai, nyentuh keluarga gue lagi, datangin keluarga gue lagi, gue ini lagi OP (over power), gua koar-koar dikit cepak jeder, hati-hati, makin ketahuan lu pada makin banyak klarifikasi makin nggak selesai,” tutur dia.

Dia mengingatkan pada pemerintah setempat, agar tak serampangan mengecek data pribadi rakyatnya karena ada yang lebih dari hal itu.

“Ketimbang lo ngecek data privasi dan data keuangan transaksi keluarga gue, mending sekarang gua kirim KPK ke Lampung gua mau semua pejabat di Lampung di-reshuffle,” tandasnya.

BACA JUGA: Dito Mahendra Jika Mangkir Lagi Bisa Jadi DPO Polisi

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Gala Bunga Matahari
Lirik Gala Bunga Matahari - Sal Priadi, Lagunya Bikin Mellow!
Fasilitas Hakim Pengadilan Tinggi
Komisi III DPR RI Kritik Fasilitas Hakim Pengadilan Tinggi Makasar yang Tidak Layak
Kebun Teh Tambi Wonosobo
Cicipi Lezatnya 5 Kuliner Dekat Kebun Teh Wonosobo Ini
Parkir Gelaran AAF
Dishub Kota Bandung Minta Warga Parkir Ditempat yang Sudah Disediakan saat Gelaran AAF
Jaws (1975)
Sinopsis Film Jaws (1975), Teror Hiu Putih yang Mencekam!
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
FP1 MotoGP Jerman Bagnaia
Bagnaia Finish di Posisi 9 FP1 MotoGP Jerman 2024
Gempa Guncang Tanimbar gempa bumi aceh
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami
UU KIA kementrian PPPA
Jokowi Sahkan UU KIA, Kementrian PPPA Buat Turunannya
Cawagub Sumatera Utara
PKB Usung Nagita Slavina Jadi Pasangan Bobby Nasution di Pilkada Sumut