BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Seiring dioperasikannya Flyover Ciroyom, PT KAI bersama Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) kelas 1 Bandung menurup perlintasan sebidang jalan di Jalan Ciroyom Kota Bandung.
Namun, hal tersebut mengakibatkan ada sekelompok warga yang melakukan aksi demonstrasi yang menuntut agar perlintasan sebidang jalan kembali dibuka.
Selain itu, warga juga menuntut untuk segera dibuatkan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) untuk mempermudah akses para pedagang pasar Ciroyom.
Salah seorang pedagang ayam di pasar Ciroyom, Iwan mengatakan, demo tersebut merupakan demo penuntutan JPO.
“Demo penuntutan JPO kan perjanjiannya sebelum JPO dibangun ini kan (Jalur rel) belum ditutup gitu, jadi warga dan pedagang pada ngeluh harus muter dulu,” kata Iwan, Senin (25/11/2024).
Selain itu, Iwan juga mengatakan warga meminta jalan rel kereta api dibuka terlebih dahulu sebelum JPO tersebut dibuat dan bisa dilewati.
“Ya kalau warga mah untuk jalan ini harus dibuka dulu buat akses lalu lalang pada pedagang, kasihan yang mau sekolah, yang mau dagang jadi muter,” ucapnya
Selain itu, Iwan juga mengungkapkan, omzet para pedagang menurun dan cukup signifikan kerugian yang diterima para pedagang.
“Jadinya rugi semuanya, dari 100 persen misal jadi 20 persen turunnya kan 80 persen,” ungkapnya.
BACA JUGA: Sempat Ditutup Akibat Banyak Kecelakaan, Flyover Ciroyom Direncanakan Beroperasi Akhir Oktober
Sementara itu, Salah seorang penjual Batagor di sekitar rel Nanang, mengaku dirinya harus muter terlebih dahulu untuk menuju ke tempat berjualannya.
“Saya juga jadi harus muter ngedorong gerobak, harus lewatin dulu Flyover nya baru bisa nyampe disini,” katanya
Selain itu, dirinya juga mengaku perlintasan tersebut merupakan jalan yang aktif dan sering dilewati warga maupun pedagang pasar Ciroyom.
“Ini jalan aktif mau pagi siang sore dan malampun ini aktif, makannya saya pengennya sih dibuka lagi sebelum JPO jadi dan bisa di lewati para warga sama pedagang,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Usk)