2 Terobosan PSSI Demi Keamanan Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion GBK

keamanan stadion GBK
Ketum PSSI Erick Thohir saat meninjau kondisi terakhir Stadion GBK jelang lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia lawan Jepang dan Arab Saudi. (Dok. PSSI)

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Federasi Sepakbola Indonesia, PSSI melakukan dua terobosan berarti demi menciptakan kenyamanan dan keamanan para penoton untuk laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bun Karno (GBK).
Timnas Indonesia akan menjadi tuan rumah, meladeni Timnas Jepang dan Arab Saudi pada 15 dan 19 November 2024 mendatang.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan keberadaan Timnas Indonesia yang kualitasnya semakin diperhitungkan lawan.

Hal itu mendorong PSSI untuk meningkatkan standar keamanan dan kenyamanan di setiap pertandingan internasional.

Atas dasar itu, Erick menambahkan dua terobosan dilakukan PSSI jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Jepang dan Arab Saudi pada 15 dan 19 November mendatang.

Pertama, jelas Erick, penambahan CCTV yang kini berjumlah 103 unit. Kedua, menerapkan pindai Garuda.id sebagai identitas pemegang tiket nonton agar hanya penonton yang sudah mendaftar dan sudah terdata yang bisa masuk stadion.

“Hal ini untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi penonton,” ujar Erick seusai meninjau kondisi rumput SUGBK, Jumat (8/11/2024).

Erick memastikan langkah tersebut sebagai kali pertama yang dilakukan PSSI, di mana peminat tiket nonton Timnas diharuskan mendaftarkan diri melalui laman Garuda.id untuk mendapatkan nomor Garuda.id yang hanya berlaku untuk membeli tiket pertandingan.

Dengan memiliki nomor Garuda.id, selain memberi kepastian pemegang tiket sah untuk menonton, juga untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan karena sebelum masuk stadion pemegang tiket akan dipindai wajah untuk disesuaikan dengan identitas dan nomor Garuda.id.

BACA JUGA: Dukungan Penuh DPR RI Agar Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026

“Saat ini sudah 325 ribu sudah terdaftar Garuda ID, terdaftar dan yang sudah diverifikasi sebanyak 281 ribu. Ini angka yang luar biasa, artinya kita ada kemauan memperbaiki juga sistem database kita, demi menjaga keamanan dan kenyamanan bersama,” ungkap Erick.

Erick juga menerangkan dengan kapasitas Timnas yang semakin baik, dan berpeluang melawan tim-tim dari negara besar sepakbola di Asia dan dunia, maka standar pembelian tiket, seleksi penonton yang akan masuk stadion, serta pelayanan kepada tim-tim tamu harus meningkat.

“Bukan apa-apa. Dengan naiknya kualitas Timnas kita, maka kans menjamu tim-tim besar seperti Jepang, atau Argentina, yang sudah ke sini akan semakin sering. Bayangkan jika nanti ada timnas Belanda, Spanyol yang datang, maka standar kita juga harus meningkat,” pungkasnya.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
IMG_0551
Debat Terakhir, Paslon HD Nilai Kota Bandung Banyak Masalah yang Harus Diselesaikan
Pisang epe makassar
Menjajal Resep Pisang Epe, Kuliner Khas Makassar yang Legit!
Universitas Brawijaya
Dalam QS Asia University Rankings 2025, Posisi Universitas Brawijaya Berhasil Naik!
Penginapan backpaper Bandung
Lagi Backpacker-an di Bandung? Yuk, ke Penginapan Ini!
Pisang khas makassar
7 Olahan Pisang Khas Makassar yang Bikin Ngiler, Wajib Cicipi!
Berita Lainnya

1

Fakta Valhalla Spectaclub Surabaya Milik Ivan Sugianto, Bikin Bising?

2

Link Live Streaming Indonesia vs Arab Saudi Selain Yalla Shoot, Status Garuda Wajib Menang!

3

Sopir Truk Tabrakan Beruntun di Cipularang Ditetapkan Jadi Tersangka

4

Tabrak Mati Pejalan Kaki, Ini Aktivitas Nyetir Sambil Oral Seks Mahasiswa di Sleman

5

Jumlah Bakteri di Keyboard Laptop Lebih dari Toilet? Simak Cara Bersihkannya
Headline
Skor Indonesia vs Arab
Indonesia Libas Arab 2-0, Ini Reaksi Erick Thohir
Denny Sumargo laporkan Farhat Abbas
Kasus Berlanjut, Denny Sumargo Laporkan Farhat Abbas! Polisi Pegang Barang Bukti
Deklarasi Relawan ASIH 1
Deklarasi Akbar 500 Relawan ASIH, Ilham Habibie Sampaikan Terimakasih
OJK Judi Online
OJK Minim Peran dalam Pemberantasan Judi Online, Primus: "Jangan-jangan banyak yang terlibat?"