Single “18+” Solois Scene Queen Suarakan Anti Pelecehan Seksual

Scene
(web)

Bagikan

JAKARTA, TM.ID : Solois Scene Queen merilis single terbaru bertajuk “18+” dengan membawa pesan menentang pelecehan seksual dan perilaku manipulatif para pelakunya dalam industri musik yang ia tekuni.

“Saya sengaja menuliskan lirik ’18+’ dan berharap bisa menjadi kontroversi. Misi saya adalah membuat lagu ini tak hanya soal seruan pribadi, namun, menjadi bahan perdebatan seluas mungkin. Misalnya tentang band mana yang membuat saya kesal atau liriknya yang meresahkan,” kata Scene Queen lewat informasi tertulis, Selasa (21/3/2023).

Penyanyi bernama asli Hannah Collins tersebut memang kerap diidentikkan sebagai seniman musik yang mengusung feminisme sebagai tema sentral karya-karyanya di album “Bimbocore Vol.2”. Lewat karya terbarunya itu, Scene Queen berupaya mengentaskan tema yang menurutnya jarang sekali dibicarakan dalam industri musik selama sepuluh tahun terakhir.

“Saya meninggalkan skena musik sekitar tahun 2015 karena tidak merasa ada ruang aman bagi perempuan. Saat itu saya bersumpah bahwa bila kembali maka harus menggelorakan apa yang menjadi misi saya hingga rasa aman tersebut terwujud,” kata Scene Queen.

BACA JUGA: Makna Sederhana Dibalik Lagu Komang Ciptaan Raim Laode

Lewat single “18+”, penyanyi berusia 25 tahun tersebut menilai perilaku predator seksual adalah sesuatu yang telah terjadi di skena musik selama bertahun-tahun dan masih terjadi hingga saat ini.

“Jika saya terus menunggu waktu yang tepat dan cara termudah untuk memulai perbincangan, maka saya tidak akan pernah mendapatkan kesempatan tersebut,” ungkap Scene Queen.

Sejak teaser-nya dirilis daring beberapa pekan lalu, single “18+” telah diintip oleh lebih dari jutaan pendengar di seluruh dunia yang tertarik dengan keunikan Scene Queen. Dia kerap tampil bernuansa serba pink sekaligus menjadi amat frontal meneriakkan lirik misoginis berbalut musik emo-metal.

Sebagian dari keuntungan bersih penjualan “18+” akan disumbangkan oleh Scene Queen kepada organisasi antikekerasan seksual Rape, Abuse & Incest National Network (RAINN).

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Fitur Efek Depth
Cara Aktifkan Fitur Efek Depth pada Lock Screen di Ponsel Xiaomi
Pembuatan Patung GWK-2
Makna dan Filosofi Pembuatan Patung GWK!
Kolombia 1-1 Brasil Copa America 2024
Ditahan Imbang Kolombia 1-1 Brasil Bertemu Uruguay pada Perempat Final Copa America 2024
Pemkot Bandung tetap Cari Alternatif Pengelolaan Sampah
Pemkot Bandung tetap Cari Alternatif Pengelolaan Sampah, Selain TPPAS Legok Nangka
Korban Bencana Longsor Tasikmalaya
Korban Bencana Longsor Tasikmalaya Dapatkan Bantuan Pemerintah
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF

5

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0
Headline
Cody Gakpo Man of the Match Belanda vs Rumania
Cody Gakpo: Man of the Match Belanda vs Rumania Euro 2024
Ribuan Buruh se-Jabodetabek Bakal Unjuk Rasa
Ribuan Buruh se-Jabodetabek Unjuk Rasa di Depan Istana Negara
De Ligt Merapat ke Manchester United
Dapat Diskon dari Bayern Munchen, De Ligt Merapat ke Manchester United?
BWF Zhang Zhi Jie
BWF Buka Suara Soal Insiden Meninggalnya Zhang Zhi Jie