BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (4/10/2024), diperkirakan bergerak variatif seiring dengan adanya sentimen dari tingkat global. IHSG dibuka melemah 12,04 poin atau 0,16 persen ke posisi 7.531,79.
Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,56 poin atau 0,27 persen ke posisi 934,82.
“IHSG pada hari ini diperkirakan kembali bergerak fluktuatif merespons sentimen global,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Pergerakan IHSG dan rupiah melemah terutama terkait dengan kondisi Timur Tengah yang masih panas dan menciptakan ketidakpastian.
Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, juga diperkirakan turun di tengah proyeksi data ketenagakerjaan Non-Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat (AS) yang kuat.
Pada awal perdagangan Jumat, rupiah melemah 97 poin atau 0,63 persen menjadi Rp 15.526 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.429 per dolar AS.
Data ketenagakerjaan Non-Farm Payroll (NFP) AS yang akan dirilis hari ini, kemungkinan naik 150 ribu per September dibanding Agustus sebesar 142 ribu.
BACA JUGA: Kejagung Sita Ratusan Miliar Rupiah Kasus Tindak Pidana Pencucian Uang
Sedangkan laporan dari ADP menunjukkan bahwa bisnis swasta di AS menambahkan 143.000 pekerjaan pada September 2024, tertinggi dalam tiga bulan, setelah sebelumnya 103 ribu pada Agustus 2024, dan melampaui perkiraan sebesar 120 ribu.
Selain itu, Rully menuturkan pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh ketegangan yang masih berlanjut di kawasan Timur Tengah. Dari dalam negeri, minim sentimen positif dan data cadangan devisa dan survei konsumen baru akan rilis pekan depan.
(Usk)