BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kepolisian Amerika Serikat berupaya menghentikan mobil semi otonom Tesla Model 3 dengan beberapa cara saat pengemudinya tertidur dalam perjalanan.
Memuat siaran Carscoops, kepolisian Wilson’s Mills di Carolina pada Sabtu (30/08/2024) sore hari waktu setempat menerima laporan soal mobil listrik tersebut yang berjalan sementara pengemudinya terlihat tertidur.
Lalu, polisi mendapati mobil yang dimaksud, Tesla Model 3 berwarna putih, di U.S. Highway 70 dan berusaha membangunkan pengemudi mobil menggunakan lampu dan sirene.
BACA JUGA: Tesla Cybertruck Resmi di Indonesia, Ini Harga dan Cara Beli!
Lantaran caranya itu tidak berhasil, menurut laporan CBS17 polisi akhirnya menjegal mobil berteknologi otonom ini dengan kendaraan mereka di depan secara berhadap-hadapan sehingga mengaktifkan sensor Autopilot dan membuat mobil berhenti melaju.
Saat sang pengendara yang mengemudikan secara semi otonom Tesla Model 3 terbangun, beberapa petugas kepolisian telah menepikan mobilnya.
Kemudian, polisi kemudian melakukan pemeriksaan kepada pengemudi yang teridentifikasi bernama Michael Goodman dan menggeledah mobilnya.
Kejadian ini lantas membuat Goodman menghadapi tuduhan perdagangan MDMA dan metamfetamin, mengemudi secara sembrono, kepemilikan ganja, kepemilikan narkoba dengan maksud untuk menjual, dan tidak memperhatikan lampu darurat.
Dia memberikan jaminan 50 ribu dolar AS atau sekitar Rp776,6 juta untuk keluar dari Pusat Penahanan Johnston County hingga sidang berikutnya.
Apa Itu Otonom pada Kendaraan?
Mobil self-driving atau otonom adalah kendaraan yang dapat melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain tanpa intervensi manusia atau tanpa pengemudi.
Berjalannya sistem ini berkat teknologi canggih seperti sensor, kamera, radar, dan kecerdasan buatan (AI). Untuk mencapai tingkat otonomi penuh, kendaraan ini harus mampu bernavigasi tanpa campur tangan manusia di jalan.
Beberapa perusahaan yang terlibat dalam pengembangan dan pengujian teknologi ini antara lain seperti Audi, BMW, Ford, Google hingga General Motors.
Misalnya, proyek Waymo dari Google telah melakukan pengujian ekstensif dengan unit Toyota Prii dan Audi TT yang telah menempuh lebih dari 140.000 mil di jalanan California.
Cara Kerja
Teknologi di balik teknologi otonom bergantung pada AI untuk mengendalikan sistem kendaraan. Hal ini juga bergantung pada penggunaan data besar dari berbagai sensor dan teknologi untuk memungkinkan mobil beroperasi secara mandiri:
- Sensor dan Kamera: Mobil otonom memiliki berbagai sensor, termasuk Lidar (Light Detection and Ranging), radar, dan kamera. Lidar, yang terletak di atap mobil, memetakan lingkungan sekitar dalam tiga dimensi (3D) dan memantau jarak hingga 60 meter. Sensor lainnya membantu dalam mengukur jarak ke rintangan dan mendeteksi gerakan kendaraan relatif terhadap peta 3D.
- Jaringan Saraf dan Pembelajaran Mesin: Data dari sensor melakukan pemproses menggunakan jaringan saraf untuk mengidentifikasi pola dan objek seperti lampu lalu lintas, pejalan kaki, dan rambu-rambu jalan. Pembelajaran mesin kemudian berguna untuk memahami pola tersebut dan membuat keputusan pengemudian.
- Integrasi Data: Sistem AI menggabungkan data dari berbagai sumber seperti Google Street View dan kamera dalam mobil untuk memberikan gambaran yang menyeluruh tentang lingkungan. Ini termasuk simulasi pengambilan keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia dan kontrol kendaraan seperti kemudi dan rem.
- Simulasi dan Pembelajaran: Proses pembelajaran mendalam memungkinkan sistem untuk terus memperbaiki kemampuannya berdasarkan pengalaman mengemudi sebelumnya, membuat keputusan yang semakin canggih seiring waktu.
- Konsultasi dengan Peta: Sistem juga terhubung dengan peta digital, seperti Google Maps, untuk informasi tentang rambu lalu lintas, tengara, dan lampu lalu lintas yang akan datang.
- Fungsi Override: Meskipun teknologi ini sangat canggih, mobil self-driving sering dilengkapi dengan opsi override yang memungkinkan manusia untuk mengambil alih kendali jika diperlukan.
Teknologi mobil otonom terus berkembang, dengan fokus pada meningkatkan keamanan dan kemampuan sistem agar semakin mendekati otonomi penuh dalam berbagai kondisi jalan dan cuaca.
(Saepul/Budis)