BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kerusuhan besar melanda beberapa kota di Inggris pada Sabtu (3/8), mengakibatkan cedera pada polisi dan kerusakan properti, setelah pembunuhan tiga gadis muda di barat laut Inggris.
Kerusuhan ini dipicu oleh informasi palsu di media sosial yang menyebut tersangka penyerangan di kelas tari anak-anak di Southport adalah seorang migran Muslim radikal, meskipun polisi sudah mengonfirmasi tersangka, Axel Rudakubana (17), lahir di Inggris.Kerusuhan meluas ke Liverpool, Bristol, Hull, dan Belfast, dengan perkelahian, pelemparan batu, dan botol terjadi di berbagai lokasi.
Banyak polisi terluka saat mencoba memisahkan ratusan pengunjuk rasa anti-imigrasi dan anti-rasis. Di Liverpool, dua polisi dirawat di rumah sakit karena dugaan patah tulang wajah, sementara petugas lain diserang dalam kerusuhan yang melibatkan sekitar 750 pengunjuk rasa.
Kerusuhan serupa terjadi di Bristol, Belfast, dan Sunderland, dengan banyak properti dirusak dan dibakar. Puluhan individu ditangkap atas berbagai pelanggaran, mulai dari kekerasan hingga penjarahan. Masjid-masjid di seluruh negara diminta untuk memperkuat keamanan.
Perdana Menteri Keir Starmer mengutuk kekerasan ini sebagai tindakan “yang tidak termaafkan” dan mendukung polisi untuk mengambil tindakan tegas. Kerusuhan ini merupakan ujian besar pertama bagi pemerintahan Starmer sejak pemilihannya sebulan yang lalu.