JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Direktorat Jenderal Perhubungan udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, helikopter wisata yang jatuh akibat terlilit benang layangan, yang terjadi di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (17/07/2024).
Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Mokhammad Khusnu mengkonfirmasi, bahwa pihaknya sudah menerima laporan tersebut.
“Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah menerima laporan kecelakaan Helikopter PK-WSP type Bell 505 milik PT. Whitesky Aviation di Suluban Pecatu, Kuta Selatan – Bali pada Jumat, 19 Juli 2024 pukul 15.33 LT (local time) akibat terlilit tali layangan,” kata Khusnu melansir Antara.
BACA JUGA: Spesifikasi Helikopter Bell 505 yang Jatuh di Bali
Khusnu juga mengatakan, Ditjen Hubud Kemenhub akan melakukan sosialisasi dan pengawasan yang lebih mendalam terkait bahaya layangan terhadap keselamatan aviasi melalui koordinasi dengan penjabat (Pj) gubernur serta kepala daerah di wilayah Bali.
“Agar tidak membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan,” kata Khusnu.
Sebelumnya, dalam insiden jatuhnya helikopter wisata itu, terdapat tali pada poros baling-baling yang diduga menjadi penyebab kecelakaan.
Kepala Dusun (Kadus) Banjar Suluban I Wayan Suartana mengatakan, helikopter itu sempat terlihat terbang rendah sebelum jatuh di tebing. Lalu, helikopter itu terjatuh di kawasan akses jalan baru di Banjar Suluban.
Ia mengatakan, pada bagian baling-baling didapati benang layang-layang.
“Helikopter sempat terbang rendah di atas rumah warga ini, dan di baling-baling ada tali layangan,”
Dalam helikopter itu, diketahui memuat lima oranmg, yang terdiri dari satu pilot dan empat penumpang. Beruntungnya, dalam insiden itu tak ada korban jiwa.
Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya menambahkan, penumpang dalam helikopter itu tidak mengalami luka serius. Namun, kata dia, penumpang mengalami trauma dan pilot masih bisa diajak komunikasi.
(Saepul/Usk)