BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sebuah rekaman video viral di media sosial, seorang anak SD pakai sandal jepit di hari pertamanya sekolah.
Dalam video yang diunggah akun Instagram undercover.id, bocah tersebut tampak mengenakan seragam SD lengkap dengan tas hitam di punggungnya.
Bocah tersebut duduk berderet di depan kelas bersama teman-teman barunya. Namun bocah tersebut hanya bisa melongo memandangi sepatu baru yang dikenakan teman-temannya.
Ia sendiri hanya mengenakan sandal jepit berwarna hijau. Bocah itu tampak duduk berjarak, tidak melakukan interaksi dengan teman-teman barunya yang saling menunjukkan sepatu baru mereka.
Pemandangan miris ini mengundang rasa empati dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang tak pikir panjang ingin membantu anak tersebut.
Ada warganet yang bukan hanya siap membelikan sepatu, tetapi juga lengkap dengan perlengkapan sekolah. Namun tak sedikit pula warganet yang hanya menyampaikan empati serta kritik terhadap kebijakan pemerintah terkait pendidikan.
BACA JUGA:Tips Percaya Diri Mengikuti MPLS 2024
Mengutip narasi yang ditulis @undercover.id, bocah tersebut merupakan murid Sekolah Dasar di Desa Kuo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Disebutkan, bocah itu hanya mengenakan sandal jepit di hari pertama masuk sekolah karena orang tuanya tak mampu membelikan sepatu.
Anak tersebut diketahui bernama Muhammad Firdaus yang datang ke sekolah tidak didampingi oleh kedua orang tuanya.
“Anak saya tidak pakai sepatu ke sekolah karena saya sebagai orang tua tidak ada uang untuk membelikan sepatu untuk anak saya,” ungkap Siti Aisyah, orang tua Muhammad Firdaus saat di konfirmasi, Senin (15/7/24).
Aisyah pun menyampaikan alasan kenapa dirinya tidak mengantar Firdaus masuk sekolah, karena tidak mampu membelikan anaknya sepatu.
“Saya tidak punya uang untuk membelikan sepatu anak saya,” kata Siti Aisyah.
Bahkan, lanjut Aisyah, membeli pakaian seragam anaknya pun dibayar dengan dicicil tiap bulan kepada seorang penjual baju seragam.
“Jangankan untuk beli sepatu Pak, untuk beli baju seragam saja saya harus mencicil,” keluhnya.
Orang tua Muhammad Firdaus hanya berprofesi sebagai penjual sayur keliling kampung dengan menggunakan sepeda, dengan penghasilan rata-rata 100 ribu rupiah per hari.
“Itu kalau semua laku,” tegasnya.
Muhammad Firdaus merupakan anak bungsu dengan empat saudara kandung. Satu orang saudaranya saat ini masih sekolah dengan dibiayai beasiswa di Jakarta.
Bahkan kondisi saudara Firdaus saat ini di Jakarta, kata Aisyah, sangat memprihatinkan dan terancam putus sekolah.
Ia berharap pemerintah memberikan beasiswa buat Firdaus agar bisa menempuh pendidikan seperti anak-anak lainnya.
Dalam unggahan video tersebut, beberapa warganet langsung mneyampaikan kesanggupannya untuk membelikan sepatu buat Firdaus, termasuk baju dan perlengkapan sekolah lainnya.
Seperti disampaikan pemilik akun @pd_tedot:
“Tolong dimana bisa kontak adek itu, aku mau ngirim sepatu 3 pasang. InsyAllah, dan beberapa pakaian,”
Kemudian @mallanur_ juga tergerak untuk membantu Firdaus:
“Boleh minta tolong siapapun yg bisa menyampaikan ke anak tsb? Aku mau beliin sepatu dan alat sekolah lainnya buat anak tsb 🙏🏻”
Sementara @deliza2707 mendoakan Firdaus menjadi anak yang sukses di masa depan:
“Ya ALLAH 😭😭😭 Yang sabar ya Dek Semangat sellau dan Berbakti selalu Kapada Ibu dan Bapaknya, semoga Adek menjadi Orang yang Sukses Kedepannya. Pasti Yah Ibumu akan Membelikan Sepatu Kamu🥰🥰🥰”
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh KRITIS, INFORMATIF, EDUKATIF (@undercover.id)
(Aak)