BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bullying akhir-akhir ini kerap terjadi di lingkungan pendidikan, seperti verbal, pelecehan fisik serta pelecehan sosial yang berupa isolasi atau penolakan dari kelompok. Oleh karena itu, berikut ini merupakan 5 cara yang dapat digunakan untuk mencegah adanya bullying pada anak di lingkungan sekolah.
Bullying dapat merusak emosional maupun fisik. Tidak hanya itu, bullying juga dapat menyebabkan stres, depresi, serta trauma jangka panjang pada korbannya.
Maka dari itu, sanagt penting untuk mengenali tanda-tanda bullying dan memberikan dukungan serta perlindungan kepada korban agar mereka dapat mengatasi dampak negatifnya dan mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Cara Mencegah Bullying di Sekolah
Sekolah adalah lingkungan yang rentan terhadap bullying karena interaksi yang intens antara siswa dalam waktu yang lama dan sering kali tanpa pengawasan langsung.
Beberapa faktor yang turut memengaruhi terjadinya bullying adalah ketidaksetaraan kekuatan, perbedaan sosial, dan kurangnya pemahaman tentang keberagaman.
Berikut ini adalah 5 cara untuk orang tua dan guru dalam mencegah bullying di sekolah.
1. Tanamkan Pola Pikir yang Baik
Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk pola pikir anak mengenai perlakuan terhadap orang lain.
Mengajarkan nilai-nilai seperti empati, penghargaan, dan toleransi akan membantu anak-anak memahami pentingnya memperlakukan orang lain dengan baik.
Diskusi terbuka tentang pengalaman-pengalaman di sekolah dan bagaimana merespons situasi-situasi yang mungkin terjadi juga dapat membantu anak-anak mengembangkan sikap yang positif terhadap bullying.
2. Beri Tips untuk Menghadapi Intimidasi
Anak-anak perlu mengetahui bahwa mereka memiliki hak untuk merasa aman di sekolah dan bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi intimidasi.
Dorong anak untuk berbicara kepada orang dewasa yang dapat ia percaya jika mereka mengalami atau menyaksikan bullying.
Ajarkan mereka cara yang aman untuk menghadapi situasi seperti itu, seperti mengabaikan pelaku atau mencari bantuan dari orang dewasa.
3. Membuat Aturan yang Tegas
Penting untuk sekolah membuat aturan yang jelas dan tegas terkait perilaku bullying agar dapat memberikan panduan dan ekspektasi yang jelas bagi semua anggota komunitas sekolah.
Adanya aturan ini harus mencakup definisi bullying, tindakan disiplin yang akan diambil terhadap pelaku, serta prosedur untuk melaporkan dan menangani kasus bullying.
Dengan adanya aturan yang konsisten dan ditegakkan secara adil, sekolah dapat memberikan pesan yang jelas bahwa bullying tidak akan ditoleransi dan bahwa setiap pelanggaran akan ditangani dengan serius.
4. Orangtua Mengajarkan Anak Rasa Empati dan Menghargai Sesama
Lingkungan rumah adalah tempat pertama di mana anak-anak mempelajari nilai-nilai dan perilaku. Orang tua memiliki peran kunci dalam membentuk sikap anak terhadap orang lain.
Dengan menunjukkan sikap yang menghargai, empati, dan sopan santun terhadap orang lain serta memperlakukan sesama dengan baik di rumah, anak-anak akan terbiasa dengan norma-norma sosial yang positif.
Diskusi terbuka tentang masalah-masalah seperti empati, toleransi, dan pentingnya bertindak baik terhadap orang lain dapat membantu anak memahami pentingnya sikap positif dalam interaksi sosial mereka.
5. Pelajari Tanda Peringatan Terjadinya Bullying
Penting bagi orang tua dan guru untuk memahami tanda-tanda yang mungkin menandakan terjadinya bullying.
Ini termasuk perubahan perilaku atau mood anak, penurunan minat terhadap sekolah, dan keengganan untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
Dengan memahami tanda-tanda ini, orang tua dan guru dapat lebih cepat mengidentifikasi dan menangani kasus-kasus bullying sebelum menjadi lebih serius.
BACA JUGA: Viral Pelajar SMK di Bandung Barat Korban Bullying, Orang Tua Ungkap Kisah Pilu Nabila
Saatnya cipatakan lingkungan sekolah yang lebih nyaman dalam mendukung berkembang dan belajarsinya siswa di sekolah dengan mencegah adanya bullying yang semakin marak terjadi, melalui 5 cara di atas.
(Virdiya/Budis)