Tekan Kasus LSD, Disnakkan Boyolali Gencarkan Sosialisasi dan Vaksinasi

lsd
(web)

Bagikan

BOYOLALI,TM.ID : Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan vaksinasi untuk menekan bertambahnya kasus “Lumpsy Skin Disease” (LSD) atau penyakit kulit berbenjol yang menyerang ternak sapi di wilayah tersebut.

“Kami terus melakukan sosialisasi kepada para peternak, sekaligus melakukan vaksinasi untuk hewan ternak sapi yang sehat untuk menekan kasus LSD,” kata Lusia di Boyolali, Kamis (23/2/2023).

Lusia menyampaikan kasus suspek penyakit kulit berbenjol atau LSD di Boyolali per 21 Februari 2023 bertambah 118 kasus sehingga total sebanyak 1.613 kasus dan yang dinyatakan positif melalui tes laboratorium ada 32 kasus.

Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada para peternak dan perangkat desa untuk tetap menjaga kebersihan kandang dan memberikan pakan ternak yang sehat. Pihaknya juga memberikan bantuan disinfektan untuk penyemprotan kandang agar tetap bersih dan steril dari bibit penyakit.

Menurut dia, sosialisasi dan pengobatan hewan ternak sapi yang terjangkit LSD, dan vaksinasi terus berjalan melalui lima puskeswan karena kasus LSD terus bertambah. Lima puskeswan tersebut di Kecamatan Karanggede, Ampel, Ngemplak, Simo dan Mojosongo.

Lima puskeswan tersebut terus bergerak setiap ada laporan peternak bahwa ada sapi yang sakit yang perlu pengobatan dan ternak yang sudah sehat diberikan vaksinasi.

“Kegiatan sosialisasi melalui lima tempat pusat kesehatan hewan (puskeswan) di kecamatan, sekaligus melakukan vaksinasi sapi yang sehat dan penanganan pengobatan jika ada laporan hewan ternak yang terkena LSD,” kata Lusia.

Sosialisasi dilakukan ke kecamatan yang memang banyak sekali laporan kasus LSD atau masuk zona merah seperti di Kecamatan Juwangi, Wonosamodro, Andong, Simo, Cepogo, Boyolali kota dan Mojosongo.

BACA JUGA: Penyakit Hewan Ternak LSD Serang 19 Kecamatan di Boyolali

Dia mengatakan jumlah sapi yang sudah sembuh dari penyakit kulit berbenjol atau LSD hingga kini ada sebanyak 76 ekor sehingga sisa kasus di Boyolali sebanyak 1.537 ekor.

Menurut dia, vaksinasi pada ternak sapi realisasinya mencapai 4.300 ekor sapi yang sudah tervaksinasi. Boyolali sudah mengajukan vaksin untuk menyakit LSD ini, sebanyak 15.000 dosis, tetapi baru sebanyak 4.300 dosis.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali menyebutkan populasi hewan ternak sapi hingga Februari ini, mencapai 160.431 ekor yang terdiri atas sapi potong sebanyak 99.727 ekor dan sapi perah 60.604 ekor.

“Jadi dampak pasokan daging sapi ke pasaran tidak signifikan, sehingga stok daging sapi kalau melihat populasi di Boyolali untuk Lebaran 2023 masih aman,” katanya.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
toyota hilux gr sport
Recall Toyota Hilux GR Sport, Sepele Tapi Riskan!
manfaat-minum-susu-sebelum-tidur-fakta-atau-sekadar-mitos-0-alodokter
5 Manfaat Minum Susu Sebelum Tidur untuk Kesehatan
Virus West Nile
Gejala, Penularan dan Pencegahan Virus West Nile yang Mewabah di Israel
mahasiswi ITB
Mahasiswi ITB Curi Perhatian dengan Video Claymation 'The Layers'
Film Janji Darah
Film Horor 'Janji Darah' Siap Tayang: Utang yang Berujung Teror!
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
pdns dirjen aptika kominfo
Masalah PDNS Belum Tuntas, Dirjen Aptika Kominfo Mundur
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One dan Diskon Hingga 50%
pabrik narkoba terbesar di indonesia
Polisi Ungkap Pabrik Narkoba Terbesar Indonesia di Malang, Modusnya EO
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan di ASEAN, Kerugian Capai Rp551 Triliun!