BANDUNG, TEROPONGMEDIA. ID — Dua desa yang ada di Kabupaten Karawang memiliki Situs Batujaya yang kental akan sejarah dan banyak yang mengenalnya sebagai Candi Jiwa dan Candi Blandongan.
Lokasi situs ini juga tidak jauh dari garis pantai utara Jawa Barat, tepatnya sekitar enam kilometer dari pesisir utara dan sekitar 500 meter di utara Kali Citarum.
Situs ini berada di tengah persawahan dekat dengan pemukiman penduduk. Luas kompleks percandian Batujaya mencakup sekitar 24 situs candi yang tersebar di area seluas kurang lebih 5 km persegi.
Lokasi dan Akses
Situs Batujaya berada di dua desa, yaitu Desa Segaran dan Desa Telagajaya, yang terletak di Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang.
Lokasi ini mudah diakses dan terletak tidak jauh dari pantai utara Jawa Barat serta Kali Citarum, menjadikannya destinasi yang menarik untuk dikunjungi.
Sejarah Singkat Candi Jiwa
Candi Jiwa merupakan situs pertama di Batujaya. Berdasarkan catatan sejarah, bangunan kuno ini mulai berdiri pada abad ke-5 hingga ke-7 Masehi, bertepatan dengan masa pemerintahan Kerajaan Tarumanegara.
Menurut laman resmi Perpustakaan Nasional, Candi Jiwa adalah candi Buddha tertua di Pulau Jawa, berasal dari Kerajaan Tarumanegara yang bercorak Hindu.
Usianya diperkirakan lebih tua dari Candi Prambanan dan Candi Borobudur, yaitu sekitar abad ke-5 hingga ke-6 Masehi.
Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu yang berdiri sebelum munculnya Kerajaan Medang dan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa.
Kompleks percandian di Batujaya merupakan salah satu bukti kemegahan peninggalan peradaban Kerajaan Tarumanegara yang masih tersisa hingga kini.
Menurut penuturan warga sekitar, Candi Jiwa dulunya dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Banyak hewan ternak yang mati ketika melewati area tempat candi tersebut.
Sehingga hal demikian, ditemukan, menambah aura mistis dan keunikan dari situs ini.
Hal Menarik dari Candi Jiwa
Candi Jiwa memiliki bentuk yang berbeda dari kebanyakan candi di Indonesia, seperti Candi Prambanan atau Candi Borobudur. Bentuk candi ini menyerupai bunga teratai yang mekar dan mengapung di atas air.
Bangunan candi berukuran 19 x 19 meter dengan tinggi sekitar 4,7 meter, dan uniknya, Candi Jiwa tidak memiliki tangga masuk.
Pada zaman dahulu, masyarakat sekitar membuat batu bata dengan cara membakarnya menggunakan kayu agar lebih kuat, meskipun ada beberapa bagian yang tampak gosong.
Keunikan lain dari batu bata di daerah Batujaya adalah ukurannya yang lebih besar dibandingkan dengan batu bata pada umumnya.
Sejarah Singkat Candi Blandongan
Selain Candi Jiwa, Situs Batujaya juga terkenal dengan Candi Blandongan. Candi ini juga memiliki nilai historis yang tinggi dan merupakan bagian dari peninggalan Kerajaan Tarumanegara.
Meskipun belum sepopuler Candi Jiwa, Candi Blandongan menawarkan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan arkeologi.
BACA JUGA: Mengenal Arsitek Candi Borobudur, Sang Penguasa Bukit Menoreh
Candi jiwa yang ada di Kerawang ini ialah saksi bisu dari kejayaan masalalu, mengunjungi candi ini akan disuguhi oleh atmosfer yang kental akan sejarah serta keindahan alam persawahan yang mengelilinginya.
(Vini/Aak)