Minim Literasi Digital, Masyarakat Indonesia Rentan Penipuan di Dunia Maya

Literasi Digital
(Foto:Pinterest)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Perubahan zaman yang semakin digital membuat hampir seluruh umat manusia memiliki ponsel, laptop, tablet, hingga PC. Mayoritas dari mereka mampu mengakses internet dan menjelajahinya selama berjam-jam.

Indonesia termasuk salah satu negara dengan jumlah masyarakat yang aktif bermain internet terlama di dunia. Namun, mirisnya, literasi digital masyarakat Indonesia cukup rendah, yang membuat mereka mudah terjebak berita hoaks, penipuan, phising, dan kejahatan digital lainnya saat menggunakan internet.

Masyarakat Indonesia memiliki durasi penggunaan internet sekitar tujuh jam sehari. Informasi ini diperoleh melalui data Januari 2023 dari laman We Are Social. Diketahui bahwa 212,9 juta masyarakat Indonesia menggunakan internet dengan waktu harian yang dihabiskan untuk berinternet adalah 7 jam 42 menit.

“Jumlah yang tinggi ini membuat Indonesia menjadi negara peringkat ke-11 sebagai pengguna internet dengan durasi terlama pada berbagai perangkat digital di rentang umur 16 sampai dengan 64 tahun,”kata laman We Are Social, dikutip Selasa (15/5/2024).

BACA JUGA: Kominfo: Generasi Milenial Harus Kuasai Literasi Digital

Indeks Literasi Digital Indonesia

Literasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi melalui peralatan digital, seperti ponsel, PC, dan tablet dengan efektif untuk menyebarkan, menganalisis validitas informasi, serta mengenali dan mengatasi masalah yang terkait dengan keamanan dan privasi online.

Berdasarkan indeks literasi digital Indonesia pada 2023 yang dilakukan oleh Kominfo dan KIC, Indonesia berada di level 3.65 dari skala 1-5 poin. Jumlah 3.65 merupakan total indeks dari keempat pilar yang dihitung. Variabel tersebut adalah digital skills, digital safety, digital ethics, dan digital culture.

Pilar Literasi Digital

  1. Digital skills mengukur kemampuan pengguna internet dalam menggunakan komputer atau ponsel, mengunggah atau mengunduh data, mengecek ulang informasi dari internet, dan lainnya.
  2. Digital safety mengukur kemampuan pengguna internet dalam mengidentifikasi berbagai ancaman internet di komputer atau gawai pribadi, kebiasaan mencadangkan data, pelindungan data pribadi, dan lainnya.
  3. Digital ethics mengukur kepekaan pengguna internet dalam mengunggah konten tanpa izin, berkomentar kasar di media sosial, hingga menghargai privasi di media sosial.
  4. Digital culture mengukur kebiasasaan penguna internet.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Wisata Sepi
Daftar 5 Wisata Sepi di Bali, Tapi Recomended!
Baterai HP cepat habis
Daftar 20 Aplikasi yang Sebabkan Baterai Hp Cepat Habis
WhatsApp Image 2024-11-27 at 19.50
Quick Count-Real Count : Dadang Supriatna-Ali Syakieb 57,01%, Sahrul-Gungun 42,99%
Zeda Salim Ammar Zoni
Zeda Salim Ungkap Pernah HTS dengan Ammar Zoni
Penanganan Banjir
Banjir dan Longsor Landa Kota Bandung, Beberapa Lokasi Terendam dan Tertutup Material
Berita Lainnya

1

Dikabarkan Dekat dengan Paula, Calon Gubernur Banten Andra Soni Pernah Jadi Kuli Sebelum Sukses

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Banyak Hal Janggal, Pengamat Nilai Kasus Tom Lembong Bagian dari Agenda Politik
Headline
WhatsApp Image 2024-11-27 at 18.40
Paslon 04 Pemenang Pilgub Jabar Versi Quick Count, KDM Ucap Rasa Syukur
Gunakan Hak Suara di Pilkada 2024 Umuh Muchtar Sampaikan Harapan
Gunakan Hak Suara di Pilkada 2024, Umuh Muchtar Sampaikan Harapan
Harapan dan Antusiasme Warga Bandung dalam Gelaran Pilkada 2024 Tinggi
Harapan dan Antusiasme Warga Bandung dalam Gelaran Pilkada 2024 Tinggi
Bencana Hidrometeorologi di Sumut Akibatkan Puluhan Orang Tewas
BNPB: Bencana Hidrometeorologi di Sumut Akibatkan Puluhan Orang Tewas