SEMARANG, TEROPONGMEDIA.ID — Sebanyak 16 ribu kendaraan mengalami kekuarangan saldo elektronik (E Toll) di gerbang Tol Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang.
Hal itu berdasarkan catatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, selama mudik Lebaran 2024 sejak H-2 hingga H+1 Idul Fitri 1445 Hijriah.
Marketing and Communication Department Head Jasa Marga, Faiza Riani mengatakan, jumlah tersebut merupakan persentase dari total 385 ribu kendaraan yang bertransaksi di GT Kalikangkung pada periode yang sama.
Dikatakan, saldo e toll yang kurang dan dilakukannya top up e toll di gardu tol berdampak pada waktu penundaan yang cukup signifikan.
Akibatnya, rata-rata penurunan kapasitas transaksi gardu tol di GT Kalikangkung yang semula dalam satu menit kami bisa melayani transaksi hingga lima kendaraan.
“Jika pengguna jalan kurang saldo dan harus melakukan top up di gardu tol, maka satu menit akan hanya bisa melayani satu
kendaraan saja,” kata Faiza, seperti dilansir Antara, Sabtu (13/4/2024).
Menurutnya, besaran tarif tol yang harus disiapkan pengguna jalan dengan perjalanan menerus untuk arus balik, terutama dari arah Surabaya dan Semarang menuju Jakarta.
BACA JUGA: Jasa Marga: H+2 Lebaran, 135.778 Kendaraan Kembali ke Jabotabek dari Jabar
Nantinya arus balik kendaraan tersebut akan melakukan transaksi di GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Dari Semarang menuju Jakarta, untuk kendaraan golongan 1 harus menyiapkan e-toll dengan saldo minimal sebesar Rp500.000, sedangkan untuk pengguna jalan dari Surabaya menuju Jakarta, agar menyiapkan e-toll dengan saldo minimal sebesar Rp1.000.000.
Pihaknya mengingatkan kembali kepada pengguna khususnya yang melakukan perjalanan di Jalan Tol Trans Jawa dengan sistem transaksi tertutup atau tarif yang sesuai jarak, hanya bisa menggunakan e toll yang sama saat tap in dan tap out.
“Sehingga saat saldo kurang tidak bisa meminjam etoll pengguna jalan lainnya,” katanya.
Dengan demikian, setiap pengendara harus memastikan kecukupan saldo e-toll untuk menghindari antrean di gerbang tol.
Jasa Marga kembali mengimbau pengguna jalan dapat memastikan kesiapan sebelum melakukan perjalanan, di antaranya dengan memastikan kecukupan saldo e-toll dan BBM, serta memastikan kondisi kendaraan maupun pengendara dalam kondisi prima.
Saat memasuki GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk mematuhi rambu dan arahan petugas karena gangguan sekecil apapun akan berdampak pada arus lalu lintas yang ada dan mengakibatkan antrean kendaraan.
Ia mengingatkan masyarakat yang saat ini akan melakukan perjalanan agar mengatur waktu perjalanan kembali ke Jabotabek. Periode arus balik sendiri memiliki jumlah hari yang cukup pendek jika dibandingkan dengan arus mudik.
“Tahun ini puncak arus balik diprediksi jatuh pada Senin, 15 April 2024,” katanya.
(Aak)