Profil Rohana Kudus Jurnalis Perempuan Indonesia

Jurnalis Perempuan Indonesia
Jurnalis Perempuan Indonesia (foto: dok. wikipedia)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Rohana Kudus adalah sosok jurnalis perempuan Indonesia yang menginspirasi sebagai jurnalis, aktivis, dan pejuang emansipasi wanita di Indonesia. Perjuangannya yang gigih dalam memperjuangkan hak dan derajat perempuan mengandung nilai-nilai yang sangat inspiratif bagi banyak orang.

Rohana Kudus lahir pada tanggal 20 Desember 1884 di Koto Gadang, Sumatera Barat. Ayahnya, Mohammad Rasyad Maharaja Sutan, adalah seorang pegawai Kejaksaan di Pemerintah Hindia Belanda.

Rohana tumbuh dalam lingkungan yang religius, di mana ia belajar membaca Al-Quran sejak kecil. Meskipun tidak mengenyam pendidikan formal, namun Rohana mampu menguasai berbagai ilmu pengetahuan dasar seperti membaca, menulis, dan menghitung.

Pada tahun 1919, Pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, mengakui jasa-jasa Rohana Kudus dengan menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional atas Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan melalui Keputusan Presiden No. 120/TK tahun 2019 tertanggal 7 November 2019.

Perjuangan

Rohana Kudus menjadi perempuan Indonesia pertama yang berkiprah di bidang jurnalisme. Ia tidak hanya menghadapi tantangan sebagai seorang perempuan, tetapi juga berjuang melawan ketidaksetaraan gender dan penindasan.

Ia usia 24 tahun, Rohana menikah dengan Abdul Kudus Pamuncak Sutan. Namun, bukan itu saja yang menjadi fokus perjuangannya. Ia melihat bahwa anak-anak perempuan di sekitarnya tidak memiliki kesempatan untuk belajar dan mengembangkan potensi mereka.

Oleh karena itu, pada tanggal 11 Februari 1911, Rohana mendirikan sekolah keterampilan khusus untuk perempuan di kampung halamannya, yang terkenal sebagai Sekolah Kerajinan Amai Setia (Sekolah KAS). Sekolah ini bertujuan untuk memajukan kaum perempuan dalam berbagai bidang di Kota Gadang.

BACA JUGA : Menilik Sejarah dan Tema Hari Pers Nasional 2024

Keberanian dan Dedikasi

Keberanian Rohana tidak hanya terlihat dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam dunia jurnalistik. Meskipun pada masa itu perempuan jarang terlibat dalam dunia jurnalisme, Rohana memutuskan untuk mengirimkan surat kepada Datuk Sutan Maharadja, seorang pimpinan redaksi di surat kabar Oetoesan Melajoe.

Dengan gagasan membuka kesempatan bagi para perempuan untuk menulis, Rohana berhasil menerbitkan surat kabar perempuan pertama di Indonesia, Soenting Melajoe, pada 10 Juli 1912.

Rohana jurnalis perempuan pertama dipercaya menjadi pimpinan redaksi oleh Datuk Sutan Maharadja dan tulisan-tulisannya menjadi terkenal karena kritis dan progresif di indonesia.

Penghargaan

Rohana Kudus meninggalkan warisan yang besar bagi perempuan Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1972, Rohana meninggal dunia, namun pengabdiannya terhadap perempuan dan jurnalisme telah diakui secara luas.

Ia meraih penghargaan sebagai Wartawati Pertama Indonesia pada tahun 1974 dan mendapat pengakuan sebagai Perintis Pers Indonesia pada tahun 1987.

 

(Hafidah/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Merekam Layar Mac
Cara Mudah Merekam Layar di Mac tanpa Aplikasi Tambahan
Tak Sengaja Terbang, Roket China Lepas Landas dan -Cover
Roket China Tak Sengaja Terbang dan Meledak Saat Lepas Landas
Dokter Richard Lee Dihujat
Ngonten Bareng Gaga Muhammad, Dokter Richard Lee Dihujat Soal Isi Pesan
Bigetron Red Aliens
Bigetron Red Aliens Berpisah dengan Pelatih, Jendra 'Capt' Wahyudi
Saldo
Cara Mudah Cek Saldo Dana Gratis Bansos dari Pemerintah
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
pdns dirjen aptika kominfo
Masalah PDNS Belum Tuntas, Dirjen Aptika Kominfo Mundur
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One dan Diskon Hingga 50%
pabrik narkoba terbesar di indonesia
Polisi Ungkap Pabrik Narkoba Terbesar Indonesia di Malang, Modusnya EO
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan di ASEAN, Kerugian Capai Rp551 Triliun!