BANDUNG,TM.ID: Peran ayah dalam pembentukan karakter anak pertama dapat dijadikan contoh. Seorang ayah adalah teladan bagi anak-anaknya karena mereka belajar untuk menjadi teladan seorang laki-laki. Simak dalam artikel ini yang mengupas tentang 7 peran ayah yang sangat menentukan masa depan anak.
Anak laki-laki meniru perilaku ayahnya dan berkembang menjadi kepribadian yang baik. Peran ayah dalam pembentukan karakter anak sejak kecil dapat menjadi pedoman perilaku di masa depan.
Seorang ayah adalah orang yang dapat mendukung kepercayaan diri anak secara keseluruhan. Membesarkan anak dapat berdampak langsung pada nilai dan pilihan mereka. Peran ayah dalam kehidupan anak sangat penting dan memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan dan karakter anak.
BACA JUGA: Kata-kata yang Harus Diucapkan dan Dihindari di Depan Anak
Berikut 7 peran ayah yang sangat menentukan masa depan anak :
1. Memberikan rasa aman
Ayah dapat memberikan rasa aman baik secara fisik, emosional, mental, maupun spiritual bagi anak. Peran seorang ayah dalam membentuk karakter anak adalah menanamkan rasa aman dalam dirinya, baik secara fisik, emosional, mental maupun spiritual. Ketika seorang ayah mendukung anaknya dalam setiap situasi kehidupan, itu membangun rasa percaya diri dan rasa aman yang tak tergantikan.
Sosok ayah tidak hanya terlibat dalam apa yang terjadi, tetapi juga diperlukan untuk melindungi si kecil dari situasi berbahaya dan pengaruh buruk di sekitarnya. Dengan adanya ayah yang selalu memantau aktivitasnya, si kecil pun bisa terhindar dari hal-hal yang bisa berdampak negatif. Selain itu, rasa aman yang hadir dari kehadiran sang ayah dapat memberikan kebebasan lebih pada si kecil untuk berbagai aktivitas.
2. Meningkatkan Kecerdasan
Ayah dapat membantu meningkatkan kecerdasan emosional dan kemampuan memecahkan masalah anak dengan terlibat aktif dalam mengurus anak sejak usia dini. Meski ibu juga mengajarkan disiplin, ayahnya melakukan hal yang berbeda.
Dalam buku “Partnership Parenting” karya psikolog dan psikiater anak Dr. Kyle Pruett dan Marsha Kline Pruett menemukan bahwa ayah cenderung lebih percaya diri dalam mendisiplinkan anaknya dibandingkan ibu yang melakukan pendekatan emosional. Meski berbeda, kedua cara ini saling melengkapi untuk membuat anak Anda lebih disiplin.
BACA JUGA: Menggambar! 7 Manfaat untuk Anak, Orang Tua Wajib Tahu
3. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Kehadiran ayah yang mendukung dan memberikan kasih sayang dapat meningkatkan kepercayaan diri anak.
4. Memberi Contoh Laki-laki Teladan
Ayah berperan sebagai contoh laki-laki teladan bagi anak, membantu mereka memahami peran gender dan membangun identitas mereka.
5. Meningkatkan Bonding
Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak dapat membantu membangun ikatan emosional yang kuat antara ayah dan anak. Meski sama-sama memiliki manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangannya, bermain bersama ayah dan ibu menawarkan pengalaman yang sangat berbeda untuk si kecil.
Saat ibu cenderung memilih aktivitas yang “aman”, ayah biasanya lebih sering mengajak si kecil bermain permainan fisika, kompetisi, dan rintangan. Ini bagus untuk membangun keberanian dan kepercayaan diri anak Anda.
Namun bukan berarti lebih baik bermain dengan ayah, ibu. Si kecil belum merasakan pengalaman bermain yang seimbang dengan ibu dan ayah untuk pengalaman yang lebih optimal.
6. Mencegah Kelelahan dan Stres Ibu
Dengan adanya keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak, ibu dapat mendapatkan dukungan dan bantuan dalam tugas-tugas domestik, mencegah kelelahan dan stres.
BACA JUGA: Dampak Child Abuse Pada Anak, Ngeri!
7. Menggali Potensi Anak
Ayah dapat membantu menggali potensi anak dan membantu mereka mengembangkan bakat dan minat mereka.
Ayah dapat mendukung ibu hamil secara fisik, mental dan finansial. Sejak anak masih bayi, ia dapat membentuk ikatan dengan ayah dan ibunya. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan ayah antara lain membantu ibu menyusui atau mengikuti program kesehatan, menjawab tangisan bayi, mengganti popok, memeluk dan menggendong, serta mengajak bermain.
Langkah-langkah ini secara tidak langsung memperkuat hubungan ayah-anak dan berdampak positif pada kepercayaan diri dan perilaku anak di masa depan. Hasilnya juga menunjukkan bahwa melibatkan ayah dalam pengasuhan anak sejak dini mengurangi risiko anak mengembangkan gejala kesehatan mental sebelum usia 9 tahun.
(Ira/Aak)