BANDUNG,TM.ID: Perangkat lunak atau software yang kedaluwarsa tidak lagi menerima dukungan dan pembaruan resmi dari pengembangnya.
Banyak yang tidak menyadari bahwa tidak memperbarui perangkat lunak bukan hanya berarti ketinggalan versi terbaru, tetapi juga berhenti menerima perlindungan, meninggalkan perangkat dalam kerentanan keamanan yang beresiko.
Mengutip dari berbagai sumber, inilah 7 dampak berbahaya jika memaksakan untuk mengunduh software kedaluarsa.
Risiko Internet of Things (IoT)
Perangkat IoT yang terhubung, seperti webcam, sensor medis, perangkat pintar, digital twins, pelacak GPS, robot industri, dan sensor lingkungan, dapat menyebabkan kerusakan besar.
Jika beroperasi pada perangkat lunak yang kedaluwarsa dan terhubung ke jaringan perusahaan. Masalah pada satu perangkat IoT dapat berdampak pada keseluruhan organisasi dan rantai pasokannya yang terhubung, menyebabkan penundaan operasional dan kerugian finansial yang signifikan.
Tidak Didukung oleh Vendor Perangkat Lunak
Kerentanan lain dari software kedaluwarsa adalah mungkin tidak lagi didukung oleh vendor perangkat lunak.
Ini berarti, kerentanan keamanan apa pun yang ditemukan tidak akan ditambal, meninggalkan sistem rentan terhadap serangan.
Selain itu, vendor juga mungkin berhenti memberikan dukungan teknis untuk software yang kedaluwarsa, membuat sulit mendapatkan bantuan jika ada masalah.
Masalah Kompatibilitas
Perangkat lunak yang kedaluwarsa dapat menyebabkan masalah kompatibilitas dengan perangkat lunak dan perangkat keras lain, yang dapat mengakibatkan penurunan kinerja dan kerusakan sistem.
Ini terutama berlaku untuk perangkat lunak yang belum terancang untuk bekerja dengan sistem operasi terbaru, karena mungkin tidak optimal untuk perangkat keras dan teknologi terbaru.
Serangan Malware
Lupa memperbarui perangkat lunak membuat sistem rentan terhadap serangan malware yang dapat menimbulkan konsekuensi serius.
Malware terancang untuk merusak atau menonaktifkan sistem komputer atau mencuri data sensitif. Penjahat dunia maya dapat mengeksploitasi kerentanan yang ada pada perangkat lunak yang kedaluwarsa.
Membuat malware yang menargetkan kerentanan tersebut dan menggunakannya untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem, mencuri data, atau menginstal perangkat lunak berbahaya tambahan.
Ransomware
Jenis serangan lain yang mengeksploitasi perangkat lunak kedaluwarsa adalah ransomware. Ransomware mengenkripsi data korban dan meminta tebusan sebagai imbalan untuk membuka kunci.
Penjahat dunia maya dapat menggunakan kerentanan software kedaluwarsa untuk mendapatkan akses ke sistem, menginstal ransomware, dan mengenkripsi data. Antivirus mungkin tidak mampu melindungi perangkat dari ransomware.
BACA JUGA : Rekomendasi Aplikasi Membantu Mengerjakan PR Untuk Android dan Iphone
Kinerja Sistem yang Lambat
Sistem operasi yang kedaluwarsa dapat menghambat kinerja sistem, menyebabkan waktu booting yang lambat. Waktu peluncuran aplikasi yang lambat, dan kinerja keseluruhan yang melamban.
Perangkat lunak dan perangkat keras yang lebih baru terancang untuk bekerja dengan sistem operasi modern yang optimal untuk kecepatan dan kinerja.
Saat tidak memperbarui perangkat lunak, akses ke peningkatan kinerja terbaru tidak tersedia, menghasilkan pengalaman pengguna yang lambat.
Crash dan Ketidakstabilan
Perangkat lunak yang ketinggalan zaman lebih mungkin mengalami crash, macet, dan ketidakstabilan sistem.
Ini karena perangkat lunak dan perangkat keras baru terancang untuk bekerja dengan sistem operasi modern yang memberikan pembaruan stabilitas dan keamanan.
Sebaliknya, perangkat lunak yang kedaluwarsa mungkin kehilangan pembaruan dan tambalan penting, membuat sistem rentan terhadap ketidakstabilan dan kerusakan.
(Hafidah/Budis)