5 Perbedaan Strategi Marketing B2B dan B2C yang Harus Kamu Ketahui

5 Perbedaan Strategi Marketing B2B dan B2C yang Harus Kamu Ketahui
Ilustrasi (Majoo)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – B2B dan B2C adalah dua singkatan yang sering digunakan dalam dunia bisnis. B2B adalah singkatan dari Business to Business (bisnis to bisnis), yang merujuk pada jenis transaksi yang terjadi antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sedangkan B2C adalah singkatan dari Business to Customer (bisnis to konsumen), yaitu transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan individu sebagai pelanggan akhir.

Kedua model bisnis ini memiliki perbedaan mendasar dalam berbagai aspek. Bagi para pemilik bisnis, memahami perbedaan ini sangatlah penting untuk pertumbuhan bisnis karena beberapa alasan sebagai berikut.

  • Pembuatan prospek (lead generation) dan strategi pemasaran yang lebih presisi. Dengan memahami kebutuhan dan perilaku target audiens, kamu dapat membuat strategi marketing yang lebih tepat sasaran untuk menarik dan menjaring prospek yang berkualitas.
  • Alokasi sumber daya yang tepat. Mengetahui siapa yang harus dijangkau dan bagaimana caranya, membuat kamu bisa mengalokasikan anggaran pemasaran dan SDM dengan lebih efektif.
  • Pengembangan produk yang lebih baik. Memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh target audiens dapat membantu kamu mengembangkan produk/jasa yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sebelum membahas lebih lanjut tentang perbedaan strategi marketing B2B dan B2C, perlu diketahui bahwa ada satu cara efektif yang dapat diterapkan pada kedua model bisnis ini, yaitu dengan memanfaatkan teknologi seperti WhatsApp CRM software. Hal ini memungkinkan kamu untuk menjalin komunikasi dengan pelanggan secara personal dan terstruktur.

Misalnya, kamu dapat memanfaatkannya sebagai saluran customer service untuk menjawab pertanyaan pelanggan, menyelesaikan masalah, dan memberikan dukungan after-sales secara langsung dan personal melalui aplikasi chat favorit mereka.

Manfaatnya pun tidak hanya terbatas pada peningkatan kepuasan pelanggan, tetapi juga meminimalisir miskomunikasi antar anggota tim yang melayani. Dengan integrasi sistem CRM yang terstruktur, semua informasi terkait interaksi dengan pelanggan dapat disimpan secara terpusat dan mudah diakses oleh seluruh tim, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan customer service.

Baiklah. Sekarang mari kita menyoroti perbedaan strategi marketing B2B dan B2C dari berbagai aspek. 

BACA JUGA: JNE Raih Penghargaan Best Chief Marketing Officer Award 2023

5 Perbedaan Strategi Marketing B2B dan B2C

  1. Target Pasar

Target audience B2B (bisnis ke bisnis) adalah perusahaan atau organisasi, seperti perusahaan manufaktur, distributor, atau lembaga pemerintah. Perusahaan B2B seringkali berfokus pada penyediaan solusi inovatif yang dapat membuat operasional bisnis menjadi lebih efisien dan menguntungkan. Contohnya termasuk bahan-bahan mentah, software CRM, dan layanan khusus seperti akuntansi atau konsultasi hukum.

Sementara dalam B2C marketing, target pasarnya adalah konsumen individu dengan minat, kebutuhan, dan gaya hidup yang berbeda-beda. Perusahaan B2C biasanya memiliki produk yang lebih sederhana seperti produk fashion, elektronik, makanan, atau hiburan.

  1. Pengambilan Keputusan dalam Pembelian

Perbedaan utama dalam marketing B2B dan B2C terletak pada jumlah pihak yang terlibat dan lamanya proses pengambilan keputusan. Dalam B2B, berbagai pihak seperti jajaran direksi, tim pengadaan barang dan jasa, tim finance, dan tim IT, dan lain-lain harus terlibat dan melakukan evaluasi yang lebih menyeluruh sebelum membeli. Hal ini membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang prioritas dan kebutuhan masing-masing pemangku kepentingan. Contohnya, CEO mungkin memprioritaskan ROI, sedangkan tim IT mempertimbangkan kompatibilitas teknologi. Negosiasi harga, kontrak, dan persyaratan lainnya adalah hal yang umum terjadi dalam B2B.

Di sisi lain, B2C umumnya melibatkan individu yang membuat keputusan pembelian dengan pertimbangan yang lebih cepat, terkadang berdasarkan emosi, tren, atau anggaran. 

Strategi marketing B2B menekankan pada komunikasi terbuka selama proses pengambilan keputusan. Hal ini penting karena keputusan pembelian B2B biasanya lebih kompleks, melibatkan banyak pihak (seperti eksekutif, tim teknis, dan departemen keuangan) dan membutuhkan waktu yang lebih lama (karena proses evaluasi dan negosiasi yang panjang). Oleh karena itu, penting untuk menjaga transparansi dan kolaborasi di antara semua pihak yang terlibat untuk membangun kepercayaan, memperlancar proses, dan mencapai hasil yang optimal.

B2B biasanya berfokus pada membangun hubungan jangka panjang dengan klien, di mana kepercayaan dan kolaborasi menjadi kunci. Dengan memahami target audiens dan kebutuhan mereka secara mendalam, kamu dapat membangun kepercayaan dan menciptakan hubungan bisnis yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.

Sementara dalam marketing B2C, kamu menjangkau konsumen individual secara langsung untuk memasarkan produk/jasamu. Jalur pembelian B2C umumnya relatif linear. Konsumen mempertimbangkan beberapa produk/jasa yang sejenis, membandingkan pilihan mereka, dan kemudian membuat keputusan pembelian. Membuat proses pembelian yang secepat dan semudah mungkin adalah kunci utama dalam marketing B2C. Konsumen B2C umumnya memiliki waktu yang singkat untuk mengambil keputusan dan lebih mudah dipengaruhi oleh faktor emosional, seperti harga, tren, dan promosi.

  1. Cara Menarik Pelanggan dan Branding

Dalam pemasaran B2B dan perolehan prospek (lead generation), fokusnya adalah membangun hubungan klien yang kuat yang akan mendorong bisnis jangka panjang. Oleh karena itu, membangun hubungan dalam pemasaran B2B, terutama selama siklus pembelian, sangatlah penting.

Pemasaran B2B membuka peluang untuk menunjukkan nilai-nilai bisnis, seperti etika dan moral yang dijunjung tinggi oleh perusahaanmu. Hal ini bisa dilakukan dengan membangun hubungan yang kuat dengan target audiens. Kemampuan untuk terhubung ini akan membedakan bisnismu dari pesaing dan membangun brand yang kuat dan terpercaya.

Agar sukses, perusahaan B2B perlu menunjukkan dengan jelas bagaimana produk/jasa mereka memberikan keuntungan bagi pelanggan. Mereka sering menggunakan taktik pemasaran seperti webinar, press release, dan iklan bertarget untuk menjangkau audiens.

Singkatnya, hubungan B2B bukan hanya tentang penjualan, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan menciptakan reputasi yang positif.

Sedangkan strategi pemasaran B2C seringkali menggunakan branding yang lebih berorientasi pada konsumen. Mereka perlu menciptakan koneksi emosional dengan pelanggan untuk bisa menonjol di antara para pesaing. Contohnya termasuk toko swalayan, toko retail online, dan merek pakaian. Untuk mencapai hal ini, mereka dapat menggunakan strategi pemasaran kreatif seperti kampanye influencer, promosi, dan diskon.

  • Customer Service

Perbedaan mendasar dalam customer service B2B dan B2C terletak pada kebutuhan mereka. Pelanggan B2B membutuhkan solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan bisnis, sementara pelanggan B2C memerlukan solusi cepat untuk memenuhi kebutuhan yang lebih mendesak.

Oleh karena itu, perusahaan B2B harus membangun hubungan personal dan strategis dengan pelanggan mereka melalui proses yang berkelanjutan dan melibatkan berbagai pihak. Ini termasuk konsultasi produk/jasa dengan customer service representative yang berdedikasi dan dukungan teknis dari sales engineering.

Berbeda dengan B2B, perjalanan pelanggan B2C umumnya lebih singkat dan bersifat transactional. Konsumen B2C masa kini pun lebih menghargai customer service yang bersifat mandiri. Mereka ingin menyelesaikan masalah, mengajukan pertanyaan, atau terhubung dengan staf customer service secara cepat dan efisien tanpa harus melalui menu telepon yang panjang atau menjelajahi puluhan halaman web. Intinya, perusahaan B2C harus mampu membantu pelanggan untuk membantu diri mereka sendiri.

  1. Metrik Keberhasilan

Dalam dunia bisnis, pengukuran kesuksesan memiliki makna yang berbeda-beda. Hal ini terlihat jelas dalam strategi marketing B2B dan B2C, di mana metrik yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pun berbeda.

Pada B2B, fokus utama terletak pada membangun hubungan jangka panjang dengan klien. Oleh karena itu, metrik yang umum digunakan untuk mengukur keberhasilan B2B adalah.

  • Lead generation. Jumlah prospek potensial yang berhasil ditarik;
  • Engagement rate. Tingkat partisipasi dan interaksi audiens terhadap konten dan komunikasi marketing;
  • Konversi penjualan. Persentase prospek yang berhasil diubah menjadi pelanggan.

Di sisi lain, B2C lebih berfokus pada menarik konsumen dan meningkatkan penjualan langsung. Metrik yang umum digunakan untuk mengukur keberhasilan B2C adalah.

  • Brand awareness. Seberapa banyak orang yang mengenal dan memahami brand kamu.
  • Traffic website. Jumlah pengunjung yang datang ke website bisnis kamu.
  • Penjualan langsung. Total nilai penjualan produk/jasa kamu.

Strategi Marketing Sebagai Tolok Ukur Kesuksesan Bisnis

Memahami perbedaan strategi marketing B2B dan B2C adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis yang kompetitif. Dengan memanfaatkan teknologi seperti integrasi WhatsApp CRM dan sistem CRM, kamu dapat menjalankan strategi marketing yang lebih efektif dan terukur, baik untuk B2B maupun B2C.

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
kpk geledah rumah ketua pemuda pancasila
KPK Geledah Rumah Ketum PP Japto Soerjosoemarno
reynhard sinaga dipulangkan
Pemerintah Upayakan Pemulangan Terpidana Reynhard Sinaga dari Inggris
Operasi Cipta Kondisi Jelang Ramadhan
Satpol PP Kota Bandung Gandeng Penegak Hukum Guna Operasi Cipta Kondisi Jelang Ramadhan
RUU BUMN Disahkan Tanpa Partisipasi Publik
RUU BUMN Disahkan Tanpa Partisipasi Publik, KPD: Bertentangan Dengan Prinsip Demokrasi
dedi mulyadi utang jabar
Masjid Al Jabbar Disorot Dedi Mulyadi, Bey Machmudin Angkat Bicara
Berita Lainnya

1

Ketua DPRD Jawa Barat Buky Wibawa Bahas Masalah Penahanan Ijazah

2

Kebijakan LPG 3 Kg: Kunto Aji Kritik Mental Pejabat, Bahlil Salahkan Warga

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Ciawi, 8 Orang Tewas, 11 Luka

5

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Gunung Gamalama Alami Peningkatan Kegempaan Vulkanik
Waspada! Gunung Gamalama Maluku Utara Alami Peningkatan Kegempaan Vulkanik
gempa halmahera barat
Gempa Bumi M6,2 Guncang Halmahera Barat Malut
Apriyani/Fadia di Olimpiade Paris 2024
Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Kembali Berpasangan di All England 2025
Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Ciawi
Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Ciawi, 8 Orang Tewas, 11 Luka

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.