3 Hal Paling Mengkhawatirkan di Jawa Barat Saat Ini

Penulis: Aak

pengangguran, kemiskinan, dan stunting di Jabar
Ilustrasi pengangguran (Foto: Rizki Iman/ TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kemiskinan, stunting, dan pengangguran menjadi tigal persoalan yang paling mengkawatirkan di Jawa Barat (Jabar) saat ini.

Untuk memecahkan solusinya, Pememerintah Provini (Pemprov) Jabar meminta lembaga pendidikan tinggi untuk berkolaborasi dalam memecahkan ketiga permasalahan itu demi mencapai kesejahteraan masyarakat.

Sekda Jabar Herman Suryatman menyampaika harapan tersebut dalam acara Halalbihalal Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) bersama Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Jabar, Asosiasi Badan Pengurus Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI), dan Aliansi Penyelenggara Perguruan Tinggi Indonesia (APPERTI) Jabar di Gedung Aptisi Jabar, Kota Bandung, Kamis (2/5/2024).

Semangat kolaborasi yang digaungkan Herman didorong oleh permasalahan-permasalahan di lapangan yang hanya bisa diselesaikan dengan cepat apabila seluruh pihak bahu membahu dan bekerja sama mencapai tujuan utama, yakni kesejahteraan masyarakat.

“Apa pun institusinya, profesinya, saya kira bagaimana kita bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Herman.

Adapun, sejumlah permasalahan yang menurutnya menjadi PR bersama antara lain angka kemiskinan 7,62 persen, penanganan tengkes (stunting) dengan program Zero New Stunting, dan angka pengangguran 7,44 persen atau sekitar 3,5 juta warga Jabar.

BACA JUGA: Ini Tiga Strategi Pemprov Jabar Entaskan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting

Bicara kesejahteraan, menurut Herman, salah satu prioritasnya adalah menurunkan angka pengangguran secara signifikan.

Ia menduga, tingginya angka tersebut juga berasal dari perguruan tinggi.

“Dari angka statistik menunjukkan saat ini pengangguran Jawa Barat 7,44 persen, 3.5 juta kurang lebih rakyat Jabar masih menganggur. Saya curiga ini adalah para sarjana lulusan perguruan tinggi, lulusan SMA/SMK, juga SMP,” ungkap Herman.

Pemerintah bersama lembaga dan institusi terkait menurutnya perlu mengakselerasi dan memanfaatkan momentum bonus demografi di Indonesia.

Usia produktif dari generasi X diperkirakan akan berakhir tahun 2030, maka lembaga pendidikan harus menyiapkan generasi muda dengan bekal pendidikan yang matang.

Proses pembelajaran, kurikulum, dan kampus merdeka menjadi alat untuk mencapai kesejahteraan.

“Ini saya kira PR bersama, bagaimana mungkin mahasiswa yang kemudian selesai menjadi sarjana mampu menyejahterakan masyarakat jika dirinya sendiri tidak sejahtera,” ujar Herman.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Penulisan ulang Sejarah Indonesia - Instagram Fadli Zon
Fadli Zon Serukan Penulisan Ulang Sejarah Indonesia untuk Perkuat Identitas Bangsa
wuling air ev terbakar
Wuling Air EV Tetiba Terbakar di Bandung, Wuling Buka Suara
Korban Longsor Tasikmalaya
Pencarian 2 Petani Tertimbun Longsor di Tasikmalaya Resmi Dihentikan
driver wanita shopee food
Driver Wanita Shopee Food Diperlakukan Kasar oleh Pria Ngaku Pelayar, Berujung Digruduk!
wuling air ev kebakaran
Wuling Air EV Terbakar di Bandung, Seketika Angus!
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming PSG vs Bayern Munchen Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

2

Link Live Streaming Persib Bandung vs Port FC Piala Presiden 2025 Selain Yalla Shoot

3

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

4

Groundbreaking Masjid Jami Soeprapto Soeparno, Hadirkan Pusat Spiritual dan Sosial Modern di Jakarta Timur

5

Tekan Harga Minyakita, Kemendag Siapkan Pola Distribusi Baru
Headline
Real Madrid
Taklukkan Dortmund 3-2, Real Madrid Melaju ke Semifinal Piala Dunia Antarklub 2025
Tokoh OPM Enos Tipagau Berhasil Dilumpuhkan TNI
Tokoh OPM Enos Tipagau Berhasil Dilumpuhkan TNI
Persib Bandung
Link Live Streaming Persib Bandung vs Port FC Piala Presiden 2025 Selain Yalla Shoot
Persib Bandung vs Port FC
Prediksi Skor Persib Bandung vs Port FC Piala Presiden 2025

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.