LOMBOK,TEROPONGMEDIA.ID — Direktur Sistem Komunikasi Basarnas (Dirsiskom) Brigjen TNI Tofik Tofana menegaskan Basarnas telah menyiapkan skenario lengkap untuk mendukung MotoGP Mandalika, termasuk kemungkinan pengerahan helikopter dalam kondisi darurat.
Jelang perhelatan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, pada 3-5 Oktober mendatang, berbagai persiapan teknis terus dimatangkan.
Salah satu aspek yang menjadi perhatian serius adalah evakuasi medis darurat (medical evacuation), termasuk kesiapan Basarnas dalam mendukung penyelenggaraan ajang balap bergengsi ini.
“Insyaallah dari SAR sudah siap, termasuk nanti ada dua helikopter yang didukung dari Lanud Surabaya. Semua skenario evakuasi sudah kami siapkan,” ujar Brigjen Tofik saat meninjau kesiapan sarana, Rabu (10/9/2025).
Dalam mendukung kelancaran event internasional ini, kantor SAR Mataram akan menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan operasi lapangan. Nantinya, SAR Mataram akan diperkuat dengan dukungan helikopter dari Basarnas pusat, termasuk personel dan perlengkapan evakuasi medis standar internasional.
Baca Juga:
Steffi Zamora Umumkan Kehamilan, Ungkap Telah Menikah dengan Nino Fernandez
Hasil Latihan MotoGP Catalunya 2025: Binder Ungguli Acosta dan Alex Marquez di Montmelo
Menurut Brigjen Tofik, helikopter tersebut akan disiagakan untuk mendukung medical evacuation jika ditemukan kondisi darurat di arena balap maupun di sekitar kawasan Mandalika. “Kami sudah menyiapkan simulasi evakuasi menggunakan helikopter dan perlengkapan lainnya. Tantangan terbesar biasanya datang dari cuaca yang tidak menentu,” jelasnya.
Basarnas juga memastikan koordinasi lintas instansi berjalan optimal. Menurut Tofik, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Mandala Grand Prix Association (MGPA) selaku promotor, serta Korem 162/WB dan Polda NTB untuk memastikan semua skenario darurat dapat ditangani dengan cepat.
“Untuk koordinasi dengan MGPA, Korem, dan Polda NTB, semuanya sudah kami lakukan. Jadi jika ada kedaruratan, semua pihak sudah tahu perannya masing-masing,” katanya.
Sebagai langkah antisipasi, Basarnas akan menggelar simulasi evakuasi darurat sebelum balapan berlangsung. Simulasi ini mencakup skenario pemindahan korban menggunakan helikopter, pertolongan pertama di lapangan, hingga distribusi korban ke rumah sakit rujukan.
“Secara garis besar akan kami simulasikan proses evakuasi. Jadi ketika pelaksanaan MotoGP berlangsung, tim sudah siap dengan skenario yang teruji,” tutur Tofik.
Keamanan dan keselamatan penonton, pembalap, serta seluruh pihak yang terlibat menjadi prioritas utama dalam gelaran MotoGP Mandalika 2025. Dengan hadirnya dukungan helikopter Basarnas, diharapkan proses penanganan darurat bisa dilakukan lebih cepat dan efektif.
Brigjen Tofik menambahkan, pengalaman sebelumnya menjadi pelajaran penting dalam mematangkan persiapan kali ini. “Beberapa kali kami menghadapi tantangan, terutama soal cuaca. Itu menjadi hambatan terbesar, tapi kami sudah siapkan langkah-langkah mitigasi,” ujarnya.
MotoGP Mandalika 2025 diperkirakan akan menyedot perhatian ratusan ribu penonton dari dalam dan luar negeri. Karena itu, kesiapan evakuasi darurat menjadi salah satu faktor kunci suksesnya penyelenggaraan event internasional ini.