JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi memulai uji klinis fase 3 vaksin Tuberkulosis (TBC) M72/AS01E besutan Bill Gates.
Vaksin M72/AS01E dikembangkan oleh GlaxoSmithKline (GSK) dan Aeras dengan dukungan pendanaan dari Bill & Melinda Gates Foundation serta lembaga kesehatan asal Inggris, Wellcome Trust.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman mengatakan, bahwa Indonesia telah merampungkan proses perekrutan partisipan untuk uji klinis tahap akhir ini.
“Sebanyak 2.095 orang dari kelompok usia remaja dan dewasa telah direkrut untuk mengikuti uji klinis vaksin M72. Ini merupakan bagian dari studi global yang juga berlangsung di Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi,” kata Aji dalam keterangan resminya, Jumat (9/5/2025).
Sasar Penderita TB Laten Tanpa HIV
Aji menjelaskan, uji klinis ini fokus untuk menguji efektivitas dan keamanan vaksin dalam mencegah TBC paru-paru pada orang dewasa yang telah terinfeksi TB laten namun tidak memiliki infeksi HIV. Kandidat vaksin M72 sendiri telah dikembangkan sejak awal 2000-an dan sebelumnya diklaim menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji klinis tahap awal.
“Vaksin ini telah melalui fase pra-klinik dan fase 1 serta 2, dan kini memasuki fase 3, yaitu tahap penentuan sebelum vaksin bisa diproduksi massal dan diedarkan secara luas,” jelas Aji.
Lokasi Uji Klinis di Jakarta dan Bandung
Uji klinis fase 3 di Indonesia dilakukan di sejumlah fasilitas kesehatan terkemuka, antara lain Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), RSUP Persahabatan, dan RS Islam Cempaka Putih, semuanya berlokasi di Jakarta. Selain itu, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (UNPAD) di Bandung juga terlibat dalam kegiatan ini.
Aji menyebutkan bahwa pelaksanaan uji klinis dimulai pada 3 September 2024. Sementara proses perekrutan partisipan telah rampung pada 16 April 2025.
Baca Juga:
Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer
Perempuan Diduga Mahasiswi ITB Ditangkap Polisi Terkait Meme Prabowo-Jokowi
Total 20 Ribu Partisipan di 5 Negara
Uji klinis vaksin M72 fase 3 ini merupakan bagian dari proyek global yang melibatkan total 20.081 partisipan. Afrika Selatan menjadi negara dengan jumlah peserta terbanyak, yakni 13.071 orang. Disusul Kenya dengan 3.579, Indonesia 2.095, Zambia 889, dan Malawi 447 orang.
“Vaksin M72 adalah kandidat vaksin TBC yang paling maju dari sekitar 15 vaksin TBC yang sedang dikembangkan di dunia saat ini. Jika berhasil, vaksin ini bisa menjadi senjata baru dalam mengatasi salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia,” tegas Aji.
Ditarget Rampung 2028
Menurut Aji, seluruh rangkaian uji klinis ditargetkan selesai pada akhir tahun 2028. Bila lolos dari semua tahapan uji, vaksin ini akan menjadi vaksin TBC kedua setelah vaksin BCG yang telah digunakan secara global selama puluhan tahun.
“Uji klinis adalah proses penting dalam pengembangan vaksin untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman, efektif, dan memiliki manfaat kesehatan yang besar bagi masyarakat,” ujar Aji.
Ia juga menambahkan bahwa proses ini diawasi secara ketat oleh berbagai lembaga, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan RI, serta para pakar vaksin TBC dari dalam dan luar negeri.
Komitmen Indonesia dalam Pemberantasan TBC
Dengan keterlibatannya dalam uji klinis ini, Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung upaya global memberantas TBC. Menurut data WHO, TBC masih menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit menular, terutama di negara-negara berkembang.
“Partisipasi Indonesia dalam uji klinis ini bukan hanya untuk membantu dunia, tetapi juga memberi harapan besar bagi rakyat Indonesia sendiri, mengingat beban TBC yang masih tinggi di dalam negeri,” pungkas Aji.
(Dist)