12 Laboratorium Pemeriksan Disiapkan Kemenkes dalam Atisipasi Virus Cacar Monyet

Penulis: usamah

virus monkeypox, cacar monyet, vaksin cacar monyet, vaksin mpox
Ilustrasi-Cacar Monyet/ Monkey Pox (TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan terhadap individu yang diduga terpapar virus monkeypox (Mpox) atau cacar monyet disiapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional,” kata Pelaksana Tugas Dirjen P2P Kemenkes, Yudhi Pramono, dalam konferensi pers yang digelar secara daring.

Laboratorium wilayah regional I berada di Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Kota Medan Sumatera Utara, wilayah regional II di Kota Batam Kepulauan Riau.

Regional IV berada di Jakarta dan Pangandaran, Jawa Barat, regional V berada di Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah, regional VI berada di Kota Surabaya Jawa Timur, regional VII di Pulau Kalimantan yakni Kota Banjarbaru Kalimantan Timur.

Kemudian, regional VIII Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Makassar dan regional XI di Papua. Sebagian besar regional tersebut telah dilengkapi atau disediakan alat reagen untuk pemeriksaan Mpox.

Sementara menurut Yudhi, untuk regional III (Sumatera Selatan), regional IX (Maluku), dan regional X (Maluku Utara) masih dalam proses penyediaan.

Kemenkes optimistis upaya mitigasi persebaran virus Mpox di Indonesia bisa lebih maksimal melalui penyiapan laboratorium kesehatan tersebut karena hasil dapat diketahui detil, dan mempengaruhi upaya treatment.

Di sisi lain, Yudhi mengatakan kesadaran masyarakat yang cepat memeriksa diri jika sakit yang mirip dengan gejala Mpox ke fasilitas kesehatan juga menjadi hal pendukung.

BACA JUGA: Lakukan Ini Untuk Mencegah Penularan Virus Cacar Monyet Pada Anak!

Gejala Mpox atau cacar monyet yakni ruam dan lesi di wajah, tangan, kaki, badan, mata, mulut atau kelamin. Kemudian, gejala lainnya yakni demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, lesu, nyeri otot dan punggung.

“Dari 54 kasus konfirmasi Mpox di Indonesia yang memenuhi kriteria dilakukan WGS, seluruh berasal dari kelompok clade IIb di tahun 2022 hingga saat ini dengan fatalitas lebih rendah,” ujarnya.

 

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein
Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan
Film Jalan Pulang
Daftar Pemain Film Jalan Pulang yang Kini Tembus 1 Juta Penonton
Juventus vs Manchester City
Prediksi Skor Juventus vs Manchester City Piala Dunia Antarklub 2025
Jenazah Pendaki Brasil Juliana Marins Akan Diautopsi di Bali
Ungkap Penyebab Kematian, Jenazah Pendaki Brasil Juliana Marins Akan Diautopsi di Bali
Wamendagri Bima Arya Minta Ormas Terlibat Kriminal Dibubarkan
Wamendagri Bima Arya Minta Ormas Terlibat Kriminal Dibubarkan!
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

SPMB SD di Bandung Diatur Ketat, Sekolah Pastikan Tidak Ada Biaya Tambahan

3

Gugat Balik Rp105 Miliar, Ridwan Kamil Tempuh Jalur Hukum Lawan Lisa Mariana

4

Bandara Husein Belum Tutup! Tetap Aktif Layani Penerbangan Reguler, Militer, dan Siap Sambut Rute Baru

5

Satgas PASTI Daerah Jawa Barat Imbau Masyarakat Waspadai Modus Penipuan dan Penawaran Investasi Tanpa Izin
Headline
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
evakuasi wni dari iran
Kemenlu Masih Belum Berhasil Evakuasi Ratusan WNI dari Iran
Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor
Work From Didieu! Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor
longsor cisewu garut
Longsor di Cisewu Garut, Satu Keluarga Tewas Tertimbun Tanah

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.