12 Ekor Sapi Dimangsa Harimau di Mukomuko Bengkulu

Penulis: distopia

harimau
Ilistrasi. (we)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BENGKULU,TM.ID: Sedikitnya 12 ekor sapi ditemukan mati akibat dimangsa harimau di Desa Gajah Makmur, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, sejak tahun 2019 sampai sekarang.

“Informasi itu dari kepala desa dan LSM Kanopi, bukan dari BKSDA,” kata Kepala Resor Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Sebelat Bengkulu Asep Sunandar dihubungi dari Mukomuko, Minggu (2/4/2023).

Ia mengatakan, kejadian yang terbaru harimau memangsa sapi warga Desa Gajah Makmur pada Sabtu (1/4/2023) malam .

Untuk mencegah korban ternak, kata dia, LSM sudah membentuk satuan tugas (satgas) konflik harimau dan anggota satgas sudah diberikan pelatihan tentang antisipasi korban ternak. Dalam pelatihan tim satgas diberikan pelatihan tentang cara membuat kandang Tiger Proof Enclosure (TPE) supaya sapi aman dari tangkapan harimau.

Ia mengatakan sebelum kejadian harimau memangsa sapi warga Sabtu malam (1/4/2023), pihaknya telah mengimbau warga desa setempat agar berhati-hati terhadap harimau.

“Kalau bisa ternak itu jangan ditinggal di kebun lagi, itu upaya kita, diupayakan ternak dibawa pulang dan kandangkan,” ujarnya.

BACA JUGA: Aksi Duka 1 Juta Pita Hitam untuk Timnas dan Piala Dunia U-20

Sapi warga di wilayah setempat, lanjutnya, masih tetap dibiarkan berkeliaran di kebun sawit yang dekat dan masuk dalam kawasan Hutan Produksi (HP) Air Rami yang sudah banyak dirambah oleh oknum warga sehingga harimau turun mencari makan.

Sementara itu Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu Said Jauhari mengatakan pihaknya akan mencoba mengecek lokasi sapi dimangsa harimau terlebih dahulu.

“Kita akan turunkan tim ke tempat kejadian peristiwa, nanti apakah kita upayakan dengan cara pengusiran atau pasang perangkap harimau tersebut,” ujarnya.

Ia mengatakan kejadian harimau di wilayah tersebut berulang karena lokasi tersebut merupakan lintasannya yakni Desa Gajah Makmur, termasuk desa lain seperti Desa Lubuk Talang, dan masih harimau yang sama.

Di wilayah tersebut, kata dia, sudah ada Satgas Konflik Harimau di desa dan satgas ini bertugas untuk memantau dan melaporkan apabila ada konflik dengan harimau.

“Kami mendapatkan laporan terkait konflik harimau di wilayah ini dari satgas,” ujarnya.

Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Mukomuko Aprin Sihaloho menyebutkan luas HP Air Rami yang rusak akibat perambahan di daerah ini sekitar 4.000 hingga 5.000 hektare.

Sedangkan luas Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Ipuh I yang berada dekat dengan UPT Lubuk Talang, Desa Lubuk Talang, dan Desa Gajah Makmur yang rusak akibat perambahan sekitar 1.000 hektare.

Ia mengatakan sebagian kawasan hutan yang rusak akibat pembalakan liar itu selanjutnya ditanami tanaman kelapa sawit oleh oknum warga di wilayah ini.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
uji emisi kendaraan
Proses Cepat, DLH Jakarta Buka Uji Emisi Kendaraan Gratis
byd pse
BYD Terdeteksi Belum Terdaftar PSE Privat, Bisa Terancam Sanksi
Efisiensi Cimahi Tuai Kritik
Efisiensi Anggaran di Kota Cimahi Tuai Kritik, Dianggap Korbankan Program Pro Rakyat
Tiga WNI Ditemukan di Gurun Pasir
Coba Masuk Makkah, Tiga WNI Ditemukan di Gurun Pasir
Tim Gabungan Hadapi Kendala Evakuasi Korban Akibat Longsor Susulan di Gunung Kuda Cirebon Kerap Terjadi
19 Korban Berhasil Dievakuasi, Tim Gabungan Hadapi Kendala Longsor Susulan Gunung Kuda Cirebon
Berita Lainnya

1

Komitmen Cegah Korupsi, Inspektorat: Pemkab Bandung Bangun Pemerintahan Bersih, Transparan dan Berorientasi Pelayanan Publik

2

Kue Cubit dan Komunikasi: Rahasia Sukses Mang Joker Dalam Membangun Hubungan dengan Pelanggan

3

Lokasi Tambang Gunung Kuda Cirebon Masuk Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi

4

Longsor Gunung Kuda Cirebon, ESDM Jabar Sebut Sudah Peringatkan Berkali-kali

5

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!
Headline
tersangka longsor gunung kuda cirebon
Pemilik dan Kepala Teknik Tambang Gunung Kuda Resmi Tersangka!
Tawuran pelajar Indramayu
Tawuran Pelajar Indramayu, 1 Orang Asal Losarang Luka Parah: Diawali Saling Ejek di Media Sosial
Farhan: dari Kota Bandung, Bung Besar Lahir untuk Indonesia
Farhan: dari Kota Bandung, Bung Besar Lahir untuk Indonesia
Pemkot Bandung Dukung Putusan MK Terkait SD-SMP Negeri dan Swasta Gratis
Pemkot Bandung Dukung Putusan MK Terkait SD-SMP Negeri dan Swasta Gratis

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.