BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Johann Zarco mungkin berhasil finis ke-12 dan kembali mencetak poin di MotoGP Belanda 2025, namun senyumnya tak pernah benar-benar muncul.
Bagi pebalap LCR Honda itu, empat poin di Assen hanyalah angka tanpa makna ketika kenyataan di lintasan menunjukkan stagnasi yang menyakitkan.
“Saya seperti ikut balapan dari dunia lain. Setiap kali merasa kami sudah membaik, keesokan harinya malah terasa seperti kembali ke titik nol,” ujar Zarco.
Performa motor Honda yang ia tunggangi tampak makin sulit ditebak. Dalam beberapa seri terakhir, Zarco mengungkap bahwa motor yang digunakan bukanlah versi yang sama.
Tak ada kemajuan, evolusi mesin justru menciptakan ketidakseimbangan yang membuatnya kesulitan menjaga ritme.
Baca Juga:
Marc Marquez Kuasai FP2 MotoGP Aragon, Fabio Quartararo Terpuruk
Tak hanya itu, strategi ban pun berujung buntu. Menggunakan ban belakang soft membuatnya kehilangan daya dorong di pertengahan lomba.
Ironisnya, sebagian besar posisi yang ia raih terjadi karena insiden di depan, bukan karena kemampuan bersaing.
“Saya tahu saya hanya bertahan karena orang lain jatuh. Bahkan untuk mendekati Di Giannantonio pun saya tak sanggup. Motor kami benar-benar di ambang batas,” ungkapnya.
Yang paling mengganggu bagi Zarco bukanlah hasil akhirnya, melainkan rasa bahwa tidak ada arah jelas dari proyek Honda saat ini.
Dengan motor yang tak kunjung stabil, kepercayaan diri pun runtuh pelan-pelan.
Meskipun ada sedikit secercah statistik, selisih waktu dengan pemenang yang berkurang dari 42 detik (2024) menjadi 24 detik, Zarco menyadari itu belum cukup untuk menyebut Honda kompetitif.
“Saya tak mau lagi bicara soal hujan atau kondisi lintasan. Kami terlalu jauh dari kompetisi sebenarnya,” tutupnya.
(Budis)