Wow! Di Negara Ini Nekat Download TikTok Kena Denda Rp150 Juta Per Hari

Download TikTok
Negara Bagian Amerika Serikat, Montana, tengah menjadi sorotan publik dengan rencananya  melarang aplikasi TikTok mulai Januari 2024.

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Negara Bagian Amerika Serikat, Montana, tengah menjadi sorotan publik dengan rencananya  melarang aplikasi TikTok mulai Januari 2024.

Keputusan ini telah mengundang berbagai reaksi dan perdebatan di kalangan masyarakat, serta memicu pertanyaan tentang kebebasan berbicara dan keamanan data.

Kontroversi seputar TikTok dimulai pada tahun 2023 ketika aplikasi ini menghadapi tuduhan pelanggaran hak kebebasan berbicara. TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan China Bytedance, dituduh digunakan oleh pemerintah China untuk mengakses informasi warga negara AS. Tuduhan ini mencuat setelah laporan dari FBI dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Namun, TikTok dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Mereka menegaskan bahwa ada perlindungan untuk memoderasi konten dan melindungi anak di bawah umur. Selain itu, TikTok berjanji tidak akan berbagi informasi pengguna dengan pemerintah Tiongkok.

Jaksa Agung Montana, Austin Knudsen, mengajukan rancangan undang-undang yang secara tegas melarang pengunduhan TikTok di negara bagian tersebut. Undang-undang ini juga memberlakukan denda sebesar USD 10.000 atau sekitar Rp152 juta per hari bagi siapa saja yang mengakses platform media sosial atau mengunduh aplikasi TikTok.

BACA JUGA: Mencairkan Koin Tiktok Melalui Dana Apakah Bisa?

Kebijakan larangan TikTok bukan hanya menjadi isu di Montana, melainkan juga menarik perhatian di tingkat nasional dan internasional. Sejumlah negara di Amerika Utara, Eropa, dan Asia telah memberlakukan pembatasan terhadap penggunaan aplikasi ini.

Alasan di balik larangan ini umumnya terkait dengan masalah privasi dan keamanan dunia maya yang dihubungkan dengan ByteDance, perusahaan induk TikTok yang memiliki keterkaitan dengan pemerintah China. Bahkan badan pemerintahan internasional seperti Komisi Eropa dan NATO telah melarang stafnya menggunakan aplikasi media sosial ini di perangkat perusahaan mereka.

Kontroversi mengenai larangan aplikasi TikTok di Montana mencerminkan kompleksitas perdebatan antara kebebasan berbicara, keamanan data, dan geopolitik. Sementara pemerintah Montana berpendapat bahwa langkah ini penting untuk melindungi keamanan nasional, pihak-pihak yang menentangnya memandangnya sebagai pembatasan hak-hak sipil.

Debat ini masih terus berlanjut, dan banyak yang menanti keputusan akhir dari pengadilan. Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa kontroversi TikTok akan tetap menjadi topik yang hangat diperbincangkan, baik di Amerika Serikat maupun di seluruh dunia.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Paula Verhoeven
Paula Verhoeven Ajak Kiano Bermain di Playground
Rieke Diah Pitaloka
Rieke Diah Pitaloka Desak KPPU Rilis Data Impor Gula 10 Tahun Terakhir
Metode belajar matematika anak paud
Seperti Apa Metode Belajar Matematika untuk Anak PAUD?
Eks Asisten Paula
Eks Asisten Bongkar Tabiat Paula Verhoeven Soal Bon Belanja
Direktur Utama (Dirut) PT LEN Industri (Persero) Bobby Rasyidin, Mobil Maung Pindad
5.000 Unit Mobil Maung Ditarget Rampung Akhir Tahun Ini
Berita Lainnya

1

Cek Fakta : Kloning Babi dan Sapi di China?

2

Sampah Makanan Bergizi Gratis akan Diolah jadi Pupuk

3

Bikin Macet, Paku Bumi Jatuh di Jalan Buah Batu - Soekarno Hatta Bandung

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

CSIIS Ungkap Tom Lembong Penghancur Industri Gula Nasional
Headline
AMSI Jabar Pelatihan Cek Fakta 1
Amsi Jabar Gelar Pelatihan Cek Fakta, Hindari Menguatnya Mis-informasi Jelang Pilkada
Jorge Martin Kuasai Sirkuit Phillip Island
Jadi yang Tercepat di Sirkuit Sepang, Jorge Martin OTW Juara MotoGP 2024
timnas Indonesia
27 Pemain Timnas Indonesia Dipanggil Jelang Laga Versus Jepang dan Arab Saudi, 2 Pemain Absen
Siklon Tropis Penyebab Suhu Panas Meningkat
BMKG Sebut Siklon Tropis Penyebab Suhu Panas Meningkat