Site icon Teropong Media

Wang Xinyu Taklukan Cori Gauff di Berlin Tennis Open 2025

Wang Xinyu (Foto: WTA)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Berlin Tennis Open 2025 menjadi panggung kebangkitan besar bagi petenis Cina, Wang Xinyu.

Tak banyak yang memprediksi, namun petenis peringkat 49 dunia ini tampil luar biasa dan menciptakan kejutan besar dengan menumbangkan Cori Gauff, petenis peringkat 2 dunia dan juara French Open 2025, dengan skor telak 6-3, 6-3.

Kemenangan ini bukan hanya menyingkirkan salah satu unggulan utama, tetapi juga menegaskan posisi Wang sebagai ancaman serius di musim rumput.

Dalam waktu hanya 1 jam 15 menit, Wang mencatatkan kemenangan ketiganya atas petenis top 10 dunia, setelah sebelumnya mengalahkan Jessica Pegula dua kali pada musim 2024, termasuk di Wimbledon.

Bertanding di lapangan rumput Berlin, Wang menunjukkan permainan tajam dan rapi. Ia hanya membuat 12 unforced error dan menyarangkan 16 winner, jauh lebih solid dibanding Gauff yang tampil goyah dengan 25 unforced error dan hanya 8 winner.

“Saya berkata pada diri sendiri setelah menang set pertama, ‘Ayo nikmati ini. Saya sedang melawan juara French Open dan saya menang satu set!’,” ungkap Wang.

Baca Juga:

Rybakina dan Badosa Tancap Gas di Strasbourg, Comeback Dua Bintang WTA

Kunci permainan Wang ada pada pengembalian servis yang agresif dan konsistensi pada momen krusial. Ia menyapu empat gim berturut-turut di set pertama dan membalikkan keadaan dari tertinggal 1-3 menjadi menang lima gim berturut-turut di set kedua.

Kemenangan ini membawa Wang ke perempat final, di mana ia akan menghadapi unggulan kedelapan Paula Badosa lawan yang sebelumnya menyingkirkannya di babak pertama Australian Open 2025.

Namun kali ini, dengan momentum dan rasa percaya diri yang tinggi, Wang siap membalikkan sejarah.

“Saya ingat betul pertandingan melawan Paula di Melbourne. Itu laga yang ketat. Saya senang dapat kesempatan untuk menghadapi dia lagi, terutama dalam performa saya yang seperti ini,” ujar Wang.

Wang Xinyu kini bukan lagi sekadar kuda hitam. Di Berlin, ia mulai mengukuhkan diri sebagai penantang serius gelar di turnamen besar, terutama saat lapangan rumput jadi panggung pertarungan.

(Budis)

Exit mobile version