BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Meski tengah absen dari panggung bulu tangkis dunia, Viktor Axelsen belum menyerah. Peraih dua medali emas Olimpiade asal Denmark itu sedang menjalani masa rehabilitasi pasca operasi punggung, dan menargetkan comeback tepat waktu untuk Kejuaraan Dunia 2025 di Paris.
Lewat unggahan terbarunya di YouTube, Senin (16/6), Axelsen mengungkapkan bahwa proses pemulihan berjalan sesuai rencana, dan ia tetap fokus penuh pada kesembuhan demi bisa kembali bersaing di level tertinggi.
“Fokus utama saya adalah pulih dari operasi punggung yang saya jalani enam minggu lalu. Saya ingin kembali ke performa terbaik dan mengikuti semua petunjuk dokter,” ucapnya.
Turnamen di Paris punya makna khusus bagi Axelsen. Stadion yang sama pernah menjadi saksi kejayaannya saat ia meraih emas Olimpiade 2024, gelar keduanya setelah Tokyo 2020.
Kini, ia bertekad mengulang memori emas tersebut di Kejuaraan Dunia pada Agustus 2025.
Di balik proses pemulihan itu, Axelsen juga mengalami perubahan besar di struktur pelatihannya. Henrik ‘PK’ Rohde, pelatih pribadi sekaligus ayah mertuanya, memutuskan mundur dari peran harian untuk kembali ke klub lamanya, Skovshoved, sebagai pelatih kepala.
Rohde dan Axelsen membangun kemitraan solid sejak 2018, terutama setelah Axelsen meninggalkan pelatnas Denmark dan mendirikan markas latihan mandiri di Dubai.
Baca Juga:
Viktor Axelsen Jalani Operasi Punggung, Rehat dari Kompetisi
Kendati jarak fisik akan membatasi intensitas pertemuan mereka, hubungan personal dan profesional keduanya diyakini tetap kuat. Skovshoved dan Dubai tetap menjadi basis latihan yang akan mendukung kembalinya sang juara dunia dua kali ini.
Dengan dua emas Olimpiade dan satu perunggu, Axelsen sudah mencatatkan namanya sebagai salah satu tunggal putra tersukses sepanjang sejarah. Namun ia belum puas. Comeback di Paris tak hanya soal medali, tapi juga misi pembuktian bahwa ia belum habis.
Jika berhasil, kembalinya Axelsen akan menjadi salah satu kisah comeback paling inspiratif di dunia bulu tangkis, perpaduan antara dedikasi, konsistensi, dan cinta terhadap olahraga yang membesarkan namanya.
(Budis)