JAKARTA, TM.ID: Update kasus polisi tembak polisi, Divisi Profesi dan Pengamanan (DivPropam) Polri akan secepatnya membentuk Komisi Kode Etik Polri (KKEP). Sedangkan hukuman pidananya, tersangka Bripda IM dan Bripka IG terancam hukuman mati, penjara seumur hidup, atau 20 tahun penjara.
KKEP dibentuk untuk gelaran sidang etik terhadap dua tersangka penembakan sampai tewas terhadap anggota polisi Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (IDF).
Update kasus polisi tembak polisi
Berdasarkan hasil pemeriksaan DivPropam Mabes Polri, Bripda IM dan IG dinyatakan bersalah melanggar kode etik tingkat berat atas penembakan terhadap Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage.
BACA JUGA: Polisi Autopsi Jenazah Anggota Densus 88 Bripda IDF di RS Polri
Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage tewas oleh tembakan dua orang seniornya tersebut, yang terjadi di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (23/7/2023) dini hari.
Div Propam Mabes Polri akan secepatnya membentuk Komisi Kode Etik Polri (KKEP) untuk pelaksanaan sidang etik terhadap dua tersangka penembakan, yaitu Bripda IM dan Bripka IG.
Adapun untuk penyidikan kasus pidananya sedang dilakukan pengusutan oleh jajaran Polres Bogor Kabupaten.
2 Tersangka Diamankan di Patsus DivPropam
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan terhadap kedua tersangka, Bripda IM dan Bripka IG sudah ditempatkan secara khusus atau Patsus di Biro Provos DivPropam Polri.
DivPropam Polri telah melakukan gelar perkara dengan melibatkan satker Irwasum, Divkum SDM, Wassidik dan Densus 88 Antiteror Polri.
“Hasil gelar perkara menetapkan kedua terduga pelanggar atas nama Bripda IM dan Bripka IG melakukan pelanggaran kode etik kategori berat dan dilaksanakan patsus atau penempatan khusus di ruang sel patsus Biro Provos DivPropam Polri,” kata Ramadhan, dilansir Antara, Jumat (28/7/2023).
BACA JUGA: Polri Tindak Aipda M, Oknum Polisi yang Terlibat TPPO Penjualan Ginjal
Untuk pelanggaran kode etik, Bripda IM dan Bripka IG melanggar Pasal 13 ayat (1) Peraturan Pemerintah (PP) Tahun 2003, Pasal 8 huruf c, Pasal 10 ayat (1) huruf f, Pasal 10 ayat (6) huruf a dan b Peraturan Polri (Perpol) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi KodeEtik Polri (KKEP).
Sementara itu terkait penyidikan tindak pidananya, Kapolres Bogor Kabupaten AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan untuk tersangka Bripda IM dikenakan Pasal 338 atau Pasal 359 KUHP dan atau Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1951.
Sedangkan untuk tersangka Bripka IG dikenakan Pasal 338 juncto Pasal 56 dan atau Pasal 359 KUHP juncto Pasal 56 KUHP dan atau Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.
Untuk ancaman pidana, kata Rio Wahyu, adalah pidana hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup, atau hukuman penjara sementara setinggi-tingginya 20 tahun.
(Aak)