Site icon Teropong Media

Tumpukan Sampah Hingga 3 Meter di Pasar Cihaurgeulis Dibersihkan, Pemkot Siap Audit dan Benahi Total

Pedagang Pasar Gedebage Keluhkan Banjir dan Sampah Berserakan Usai Hujan

Sampah berserakan usai di guyur hujan di pasar Gedebage Kota Bandung (Kyy/TM)

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bergerak cepat untuk menuntaskan persoalan kronis di Pasar Cihaurgeulis.

Dalam waktu sehari semalam, sebanyak 15 truk sampah berhasil diangkut dari area pasar yang telah bertahun-tahun dikeluhkan kondisinya oleh warga.

Penanganan tumpukan sampah ini menjadi langkah awal reformasi total dalam pengelolaan Pasar Cihaurgeulis.

“Saya turun langsung kemarin siang, malamnya langsung beres. Ada 15 truk sampah yang diangkut dari sana,” ujar Ketua Satgas Penegakan Perda Kota Bandung, Erwin, Selasa (24/6/2025).

Erwin mengungkapkan, penumpukan sampah tersebut bahkan mencapai lebih dari 3 meter tingginya, setara dengan enam batang pohon pisang. Kondisi ini terjadi akibat pembiaran selama dua hingga tiga tahun terakhir.

“Bayangkan saja, tinggi tumpukan sampah itu kayak enam pohon pisang. Ini sudah keterlaluan,” ucapnya.

Menurutnya, persoalan Pasar Cihaurgeulis tak berhenti pada sampah saja. Dirinya memastikan akan segera memanggil Direktur Perumda Pasar, pengurus, dan paguyuban pedagang untuk membahas penataan menyeluruh.

Baca Juga:

Pemkot Bandung Terus Tingkatkan Tata Kelola Sampah di Kota Bandung

Bahkan, Erwin tak segan mengganti pengurus pasar jika dianggap tidak mampu menyelesaikan persoalan.

“Minggu ini kita panggil semuanya. Kalau nggak sanggup, akan kita ganti. Ini soal keberlangsungan ekonomi rakyat,” ujarnya.

Selain itu, berdasarkan data sementara menunjukkan dari 500 kios yang tersedia di bangunan baru Pasar Cihaurgeulis, sekitar 200 pedagang lama masih bertahan di lokasi lama. Bangunan baru diklaim sudah 90 persen rampung dan siap ditempati.

“Prioritasnya tetap untuk pedagang lama. Kalau terus dibiarkan begini, pasar bisa mati. Konsumen sudah banyak yang pindah ke pasar lain karena tempatnya kumuh dan parkirnya susah,” katanya.

Pemkot Bandung juga berencana membongkar bangunan lama yang tidak layak untuk dijadikan lahan parkir, demi menunjang kenyamanan pengunjung.

Erwin pun menyoroti kondisi keuangan pasar yang selama ini selalu merugi. Oleh karena itu, Pemkot Bandung akan melakukan audit menyeluruh terhadap pemasukan dan pengeluaran pasar.

“Kalau pemasukan lebih kecil dari pengeluaran, jelas ada yang salah. Kalau perlu, manajemen diganti total. Kita audit Perumda Pasar dan hitung kembali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari situ,” tegasnya.

Selain fokus pada Pasar Cihaurgeulis, Pemkot Bandung juga gencar menertibkan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar di berbagai titik. Sejumlah kawasan, seperti Ciroyom, sudah mulai dibersihkan.

“TPS liar itu bukan tempatnya. Saya akan terus keliling untuk menuntaskan sampah-sampah kronis,” ujarnya.

Tak hanya sampah, penertiban juga menyasar bangunan liar dan aktivitas ilegal. Di kawasan Teras Cihampelas, Satpol PP pun bahkan menemukan puluhan botol miras sisa pesta. Saat ini, kawasan tersebut dipatroli 24 jam penuh oleh Satpol PP atas perintah langsung Wali Kota.

“Satgas Penegakan Perda sudah bergerak. Bahkan meskipun ada penolakan, seperti di Citepus, kami tetap lakukan pembongkaran bangunan liar. Aturan tetap harus ditegakkan,” ungkapnya.

Erwin mengatakan, seluruh langkah ini bertujuan untuk menciptakan pasar yang sehat, tertib, dan produktif. Pasar bukan sekadar tempat jual beli, tapi ruang hidup ekonomi rakyat yang harus dikelola dengan serius.

“Begitu tahu penyakitnya, kita obati satu per satu. Tidak ada masalah yang tidak bisa selesai kalau ada kemauan,” pungkasnya.

(Kyy/Budis)

Exit mobile version