BANDUNG, TEREOPONGMEDIA.ID — Susu Kecoak tengah ramai diperbincangkan lantaran menjadi tren superfood belakangan ini. Penelitian mencatat, bahwa susu kecoak termasuk susu bergizi yang mengandung kalori 3 kali lipat dibandingkan susu sapi.
Apa Itu Susu Kecoak?
Berbeda dengan susu yang berasal dari mamalia seperti sapi atau kambing, susu kecoak bukanlah cairan susu dalam pengertian konvensional. Susu ini merupakan cairan kuning yang mengkristal dalam perut kecoak betina, khususnya spesies kecoak kumbang Pasifik (Diploptera punctata). Zat ini digunakan untuk memberi makan anak-anak kecoak dan kaya akan protein, asam amino esensial, serta gula sehat yang penting bagi pertumbuhan dan regenerasi sel tubuh.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Free Press Journal pada tahun 2016 mengungkapkan bahwa susu kecoal memiliki kandungan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan susu sapi atau tradisional lainnya. Berdasarkan laporan National Institutes of Health, kandungan proteinnya dapat dilepaskan secara perlahan, membuatnya menjadi sumber energi yang lebih stabil dan efisien untuk tubuh.
Produksi Susu Kecoak
Meskipun kandungan nutrisinya menjanjikan, produksi susu kecoak dalam jumlah besar masih menjadi tantangan utama. Tidak seperti sapi atau kambing yang dapat diperah dengan mudah, kecoak hanya menghasilkan sedikit cairan susu, sehingga ekstraksi komersial hampir mustahil dilakukan. Selain itu, untuk mendapatkan zat kristal dari kecoak, para peneliti harus membunuh kecoak betina serta embrionya.
Fakta lainnya, untuk menghasilkan sekitar 100 gram susu kecoak, dibutuhkan ribuan ekor kecoak yang harus dikorbankan. Jika produksi massal dilakukan, jumlah kecoak yang diperlukan akan meningkat secara eksponensial. Oleh karena itu, metode produksi alternatif perlu dikembangkan agar konsumsinya dapat lebih praktis dan berkelanjutan.
Beberapa ilmuwan menilai bahwa rekayasa genetika bisa menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satu pendekatan yang sedang dikaji adalah menyalin gen penghasil susu ke dalam kultur ragi, sehingga memungkinkan produksi dalam jumlah besar tanpa harus bergantung pada serangga itu sendiri. Dengan cara ini, produksinya dapat menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.
Potensi Konsumsi
Dengan meningkatnya permintaan terhadap sumber pangan alternatif yang lebih berkelanjutan dan bebas dari produk hewani konvensional, susu ini tetap menjadi bahan perbincangan di kalangan ilmuwan dan industri makanan. Namun, pertanyaan besar tetap ada: apakah benar-benar layak untuk dikonsumsi oleh manusia?
Menurut Profesor Emerita dari University of Iowa, Barbara Stay, PhD, hingga saat ini belum ada perkembangan signifikan terkait produksi dan konsumsi susu kecoak dalam skala besar. “Saya rasa tidak mungkin ada orang yang akan meminumnya dalam waktu dekat. Biaya produksi dan skala produksinya masih menjadi tantangan besar,” ungkapnya dalam wawancara dengan Free Press Journal.
Selain tantangan produksi, masih belum ada penelitian konklusif yang membuktikan bahwa susu ini aman untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, meskipun potensinya sebagai superfood menarik perhatian, masih diperlukan lebih banyak penelitian sebelum susu ini dapat masuk ke pasar global.
Baca Juga:
Waktu Terbaik Minum Kopi Saat Puasa, Dijamin Anti Gerd!
Susu kecoak menawarkan manfaat nutrisi yang luar biasa dan berpotensi menjadi superfood masa depan. Dengan kandungan protein tinggi dan pelepasan energi yang stabil, susu ini dapat menjadi alternatif sumber nutrisi yang efisien.
Namun, tantangan dalam produksi serta ketidakpastian mengenai keamanannya membuatnya masih berada dalam tahap penelitian. Jika solusi seperti rekayasa genetika berhasil diterapkan, bukan tidak mungkin susu ini suatu hari nanti akan tersedia sebagai bagian dari industri makanan global.
(Dist)