Tradisi Ngerowahin: Warisan Budaya Spiritual Masyarakat Depok

Penulis: Aak

Tradisi Ngerowahin Depok
Ngerowahin Lebaran Depok di Pendopo Alun-alun Kota Depok, Selasa (13/05/25). (Dok Pemkot Depok)

Bagikan

DEPOK, TEROPONGMEDIA.ID — Tradisi Ngerowahin atau Ruwahan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Depok, khususnya yang berakar pada budaya Betawi.

Ritual ini mengandung makna spiritual yang dalam sekaligus mempererat ikatan sosial warga.

Haji Maksum, salah seorang tokoh masyarakat Depok, menjelaskan bahwa tradisi ini pada dasarnya merupakan bentuk doa kolektif sebelum menyelenggarakan acara penting.

Tujuannya untuk memohon keselamatan, kelancaran, dan keberkahan dari Yang Maha Kuasa.

Ruwahan adalah permohonan doa di awal sebelum kegiatan dilaksanakan. Selain memohon kelancaran acara, kita juga mendoakan arwah leluhur yang telah mendahului kita,” jelas Haji Maksum, mengutip Berita Depok, Rabu (14/05/25).

Lebih dari sekadar ritual doa, tradisi ini juga mengandung unsur berbagi. Para undangan yang hadir biasanya disuguhi jamuan sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan.

“Ketika doa dilakukan secara bersama-sama, insya Allah lebih mustajab. Penyediaan jamuan untuk tamu juga menjadi bagian dari sedekah dalam tradisi ini,” terangnya.

BACA JUGA

Melestarikan Seni Tradisi Indramayu: Wayang Kulit, Berokan, Jaran Lumping

Tradisi Seba Baduy, Ribuan Warga Jalan Kaki ke Pendopo Bupati

Haji Maksum menambahkan, Ngerowahin juga memiliki dimensi tawassul, yaitu menghubungkan doa melalui perantaraan orang-orang saleh mulai dari nabi, wali, hingga para leluhur.

“Esensinya, Ruwahan adalah ikhtiar bersama agar kegiatan berjalan mulus, semua pihak yang terlibat diberikan kesehatan dan kemudahan, baik penyelenggara, pedagang, maupun masyarakat yang berpartisipasi,” ujarnya.

Dalam konteks masyarakat Depok, lanjutnya, tradisi ini sering dilaksanakan menjelang bulan Ramadan sebagai bentuk pembersihan diri secara lahir dan batin.

“Biasanya masyarakat membersihkan rumah dan perabotan, sebagai simbol penyucian diri menyambut bulan suci Ramadan. Ini mencerminkan kesiapan fisik dan spiritual menghadapi bulan yang mulia,” paparnya.

“Ngerowahin pada hakikatnya merupakan perwujudan ketulusan dalam berdoa dan berbagi, yang merupakan bagian integral dari kehidupan beribadah kita,” pungkas Haji Maksum menutup penjelasan.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Aisar Khaled
Aisar Khaled Bongkar Penghasilan Miliaran dari YouTube!
SAKA Museum Bali
SAKA Museum Bali Diakui Sebagai Museum Tercantik Dunia
Mahasiswa Unair
Mahasiswa UNAIR Juara 1 National Essay Competition (NEC) 2025: Inovasi Pendidikan Berbasis Metaverse dan Blockchain
Satgas Anti Rentenir
21 Koperasi Bermasalah, Satgas Anti Rentenir Laporkan ke Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung
Film Lagu
5 Lagu Indonesia yang Sukses Diangkat Jadi Film
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Strategi Bisnis “Purple Cow/ Sapi Ungu”

4

Link Live Streaming AC Milan vs Bologna Final Coppa Italia 2024/25 Selain Yalla Shoot

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Ketua Dewan Pers Komaruddin Hidayat
Komaruddin Hidayat Resmi Jabat Ketua Dewan Pers 2025-2028
pelecehan seksual Indrive
Oknum Driver inDrive Diduga Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Penumpang di Cileunyi Bandung
Real Madrid
Link Live Streaming Real Madrid vs Real Mallorca La Liga 2024/25 Selain Yalla Shoot
Strategi Bisnis Purple Cow Sapi Ungu
Strategi Bisnis “Purple Cow/ Sapi Ungu”

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.