Ternyata Ini Alasan Syifa Hadju dan Tissa Biani Tak Seragaman di Nikahan Al Ghazali

Penulis: hafidah

Al Ghazali
Alasan Syifa Hadju & Tissa Biani Tak Seragaman (instagram/@tissabiani)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise pada 16 Juni 2025 di Jakarta memang jadi momen besar yang menyedot perhatian banyak pihak. Bukan hanya karena Al merupakan putra dari pasangan musisi legendaris Ahmad Dhani dan Maia Estianty, tapi juga karena banyak cerita menarik di balik kemegahan hari bahagia itu.

Salah satu yang paling mencuri spotlight adalah penampilan dua perempuan yang tak asing lagi di dunia hiburan Syifa Hadju dan Tissa Biani.

Keduanya adalah kekasih dari El Rumi dan Dul Jaelani, saudara kandung Al. Meski bukan anggota inti keluarga, kehadiran mereka tetap jadi perhatian besar karena busana yang dikenakan.

Syifa dan Tissa memilih tampil elegan dengan kebaya panjang bernuansa emas, penuh taburan payet dan kilau. Namun yang menarik, mereka tampak berbeda dari keluarga besar Al Ghazali yang mengenakan seragam khusus di hari bahagia itu.

Perbedaan ini memicu tanda tanya netizen. Tapi semua terjawab setelah pernyataan Syifa Hadju dalam sebuah video yang viral di TikTok lewat akun @hyitsme_99 pada Selasa (17/6/2025).

“Iya aku kembaran sama Tissa kebayanya berdua,” ungkap Syifa saat ditanya langsung oleh Maia Estianty.

Baca Juga:

Tissa Biani & Bima Azriel Main Film Bareng, Ternyata Buka Yang Pertama!

Tissa Biani Ungkap Beratnya Peran di Film ‘Norma’, Maia Estianty Beri Respons Tak Terduga

Alasan Tidak Diseragamkan

Tissa Biani pun menambahkan bahwa kebaya mewah yang mereka kenakan dirancang khusus oleh desainer ternama, Asky Febrianti. Proses persiapannya bahkan dimulai sebulan sebelum acara. Tissa menjelaskan bahwa mereka ingin tampil sebaik mungkin untuk memberi dukungan penuh di momen penting pasangan Al dan Alyssa.

Kebaya tersebut bukan sekadar busana indah. Ia menjadi simbol penghargaan mereka terhadap keluarga kekasih masing-masing. Namun, alasan lebih dalam muncul dari sang ibunda Al, Maia Estianty, yang buka suara soal keputusan tidak menyeragamkan calon menantu.

“Sebenernya memang pamalinya, anak-anak tidak diseragamin karena takut pamalinya tuh nggak jadi. Jadi mereka punya seragam sendiri yang calon-calon mantu,” ujar Maia dengan nada bijak.

Maia juga mengenang pengalaman masa lalu yang dijadikan pelajaran keluarga.

“Kalau seandainya, pernah kejadian soalnya ada yang diseragamin. Terus nggak jadi kawin, gitu lah kira-kira ya. Makanya mereka bikin seragam sendiri. Jadi udah disiapin sebulan ya. Makasih ya effortnya bikin seragam buat Al,” tambahnya.

Pernyataan Maia tersebut langsung banjir komentar positif dari netizen. Banyak yang memuji kedewasaan dan kebijaksanaan keluarga Ahmad Dhani dan Maia Estianty dalam menghormati tradisi sekaligus menjaga kenyamanan semua pihak.

(Hafidah Rismayanti/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tahun 2025 Jadi Momen Bahagia Bagi Sosok di Balik Layar Persib Bandung 
Tahun 2025 Jadi Momen Bahagia Bagi Sosok di Balik Layar Persib Bandung 
Rezaldi Hehanussa Antusias Jelang Hadapi Piala Presiden 2025 
Rezaldi Hehanussa Antusias Jelang Hadapi Piala Presiden 2025 
PSIM Jogja akhirnya menunjuk pelatih kepala asal Belanda, Jean-Paul Van Gastel untuk mengarungi Liga 1 musim 2025/2026. Kesamaan visi dan proyeksi jangka panjang jadi alasan PSIM Jogja menunjuk pelatih sarat pengalaman itu. Kehadiran sosok asal Breda ini menjadi gebrakan besar bagi Laskar Mataram, mengingat rekam jejaknya yang mentereng di level Eropa. Van Gastel memiliki karier gemilang sebagai pemain, termasuk meraih gelar Eredivisie bersama Feyenoord dan lima kali membela timnas Belanda. Reputasinya sebagai pelatih terbangun saat menjadi asisten dari nama-nama besar seperti Ronald Koeman dan Giovanni Van Bronckhorst di Feyenoord. Hal inilah yang menjadi pertimbangan Manajer PSIM Jogja, Razzi Taruna memilih Van Gastel untuk melatih Rafinha dan rekan-rekannya. "Dia sempat jadi asistennya Ronald Koeman, Fred Rutten dan Giovanni van Bronckhorst di divisi 1 Belanda," jelas Razzi dalam laman resmi klub. Puncak prestasinya sebagai pelatih kepala adalah saat sukses membawa klub NAC Breda promosi ke Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda. Setelah itu, ia menangani klub di Liga Super China, Ghuangzhou City, dan terakhir menjabat sebagai asisten pelatih di klub raksasa Turki, Besiktas. Razzi mengakui bahwa proses negosiasi untuk mendatangkan Van Gastel berjalan alot karena level pengalamannya yang tinggi. Namun, faktor penentu di balik kesepakatan ini adalah kepercayaan sang pelatih terhadap visi dan proyek jangka panjang yang ditawarkan oleh Laskar Mataram. "Beliau sangat percaya dengan proyek ini. Ini yang paling penting," ujar Razzi. Untuk musim perdananya di Liga 1, manajemen PSIM menargetkan stabilitas tim sebagai prioritas utama. PSIM Jogja optimistis mampu mencapai target tersebut dan bahkan memberi kejutan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. "Untuk target, pastinya seperti yang selalu kita sampaikan, bahwa untuk musim pertama ini, PSIM mengincar stabilitas. Artinya, kita mau bertahan dengan nyaman, tidak mau setiap minggunya berada di zona degradasi," pungkas Razzi.
Sesuai Visi dan Proyek Jangka Panjang, PSIM Jogja Tunjuk Nakhoda Baru 
Pergi Tinggalkan Persib, Rachmat Irianto Pulang Ke Persebaya 
Pergi Tinggalkan Persib, Rachmat Irianto Pulang Ke Persebaya 
Manchester City
Manchester City Sukses Tekuk Wydad Casablanca 2-0 di Piala Dunia Antarklub 2025
Berita Lainnya

1

Fokus yang Hilang: Kesadaran Tak Lagi Menyatu dalam Perspektif Psikologi Kognitif

2

Dosen dan Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Desain UNIBI Bantu Aktivasi Medsos Klinik Permata Jati Garut

3

Roadshow Suar Mahasiswa Awards Sukses Digelar di UIN SGD Bandung

4

Dicap Kota Termacet, Farhan Bakal Temui Pemerintah Pusat, Desak Penyelesaian Proyek Flyover Nurtanio

5

Atasi Pengangguran & Cegah Kemiskinan Baru, BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci Dukung Job Fair Disnaker Bandung 2025
Headline
Dua Korban Tanah Longsor Galian C Argasunya Ditemukan Meninggal Dunia
Dua Korban Tanah Longsor Galian C Argasunya Ditemukan Meninggal Dunia
Real Madrid
Ditahan Imbang Al Hilal 1-1, Real Madrid Gagal Raih Poin Penuh
Timnas Voli Putra Indonesia
Hasil AVC Nations Cup: Timnas Voli Putra Indonesia Menang Dramatis Usai Taklukkan Thailand 3-2
PDIP tulis ulang sejarah
PDIP Bakal Tulis Ulang Sejarah Tandingan Usai Fadli Zon Hapus Perkosaan Massal 1998

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.