BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengungkapkan adanya wacana pelepasan aset Teras Cihampelas, jalur pedestrian ikonik di atas Jalan Cihampelas yang dibangun pada era Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Menurutnya, usulan tersebut datang dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dan mengarah pada pembongkaran total struktur yang menghabiskan anggaran hingga Rp48,5 miliar itu.
“Ada yang menyarankan agar dilakukan pelepasan aset. Tapi bukan dijual atau disewakan melainkan dibongkar. Namun prosesnya tidak sederhana,” kata Farhan, Kamis (3/7/2025).
Farhan menyebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merupakan pihak yang melemparkan wacana tersebut. Meski begitu, dirinya menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung masih harus melakukan kajian mendalam dari berbagai sisi, baik hukum, administratif, maupun politik.
Baca Juga:
Teras Cihampelas Dijaga Ketat 24 Jam, Satpol PP Antisipasi Mabuk-Mabukan hingga Tindak Asusila
Teras Cihampelas Diperketat: Hanya Satu Pintu Dibuka, Pemkot Bandung Siapkan Revitalisasi Total
“Ini baru usulan dari Pak Gubernur. Saya harus tempuh dulu proses administrasi yang panjang. Kita akan jajaki kemungkinan pelepasan aset ini secara hukum,” ucapnya.
Selama belum ada keputusan final, Farhan memastikan Pemkot Bandung akan tetap merawat Teras Cihampelas. Dirinya juga menyiapkan langkah perbaikan fasilitas agar area tersebut tetap aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Sambil menunggu kepastian, kami akan lakukan penataan. Satpol PP akan siaga 24 jam untuk keamanan, DSDABM akan bersihkan vandalisme dan perbaiki toilet, dan Dinas Perhubungan akan pasang penerangan tambahan agar jalur bawahnya tidak gelap dan menakutkan,” ujarnya.
Selain itu, Farhan menambahkan, rencana pelepasan aset seperti Teras Cihampelas bukan hal mudah karena memerlukan persetujuan DPRD dan koordinasi dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).
“Tidak bisa hanya satu pihak memutuskan. Harus ada kesepakatan dan proses panjang,” pungkasnya.
Teras Cihampelas, yang dulu digadang-gadang sebagai ikon wisata belanja dan pedestrian modern Kota Bandung, kini berada di persimpangan nasib diperbaiki atau dibongkar. (Kyy/_Usk)