BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka. Komika Gusti Irwan Wibowo, atau akrab disapa Gustiwiw, meninggal dunia pada Minggu, (15/6/2025). Kabar ini langsung menyisakan luka bagi banyak sahabat dekat, salah satunya Sal Priadi.
Melalui unggahan di Instagram, penyanyi Gala Bunga Matahari itu membagikan momen kenangannya bersama Gustiwiw saat mereka tampil bareng di atas panggung. Ia mengaku mendengar kabar duka tersebut saat tengah menikmati makan malam.
“Tidak ada letupan luar biasa saat mendengar kabar ini, aku sedang makan bubur hongkong yang enak sekali, dan kamu tidak boleh menginterupsi ini dengan cara seperti itu gusti,” tulis Sal Priadi pada unggahannya, Senin (16/6/2025).
Selesai makan, Sal mencoba mengalihkan pikirannya dengan bermain game. Namun ternyata, kenangan akan Gustiwiw tetap menghantui pikirannya.
“Habis semangkok itu, aku lanjut main ps, game tenis menyebalkan yang sudah kubayangkan sejak perjalanan pulangku bekerja pagi ini, game ini membuatku penasaran gus, ternyata aku masih kalahan juga,” bebernya.
Sayangnya, upaya itu tak cukup. Pikiran tentang keluarga Gustiwiw terus mengganggunya, terutama tentang bagaimana mereka menghadapi kehilangan besar ini.
“Mungkin karena muka konyol Kevin, Nehru, Dea dan bung Fithor yang berkali kali melintas di tengah permainan dan skenario-skenario di kepalaku tentang bagaimana ibumu dan bunga menghadapi ini tidak bisa kualihkan perhatiannya,” sambungnya.
Karena tak tenang, Sal pun langsung mencari tahu kabar tentang kondisi keluarga dan kepastian kematian sahabatnya itu.
“Aku bergerak mencari informasi tentang kondisi mereka, tentang kabar kematianmu,” ujarnya.
Sal mengaku berusaha keras untuk tetap kuat, bahkan saat prosesi pemakaman berlangsung.
“Aku tidak menangis gus,” katanya.
Baca Juga:
Ini Keinginan Terakhir Gustiwiw Sebelum Meninggal
Gustiwiw Meninggal Tragis di Kamar Mandi, Polisi Ungkap Kronologinya
Kesaksian Sal Priadi soal Gustiwiw
Namun keteguhan itu runtuh ketika ia membantu ibunda Gustiwiw yang terlihat terpukul mendalam.
“Hingga usai kau dimakamkan kubantu memapah ibumu mencari tempat duduk, dan sambil tertatih ia berjalan, ibumu bertanya, apakah anaknya anak yang baik? Apakah anaknya anak yang murah ilmu? Sambil berkali-kali menyebut namamu dengan bergetar hebat,” ungkap Sal.
Di momen itu, air mata tak bisa lagi dibendung.
“Gusti anak yang baik, Gusti anak yang murah memberi ilmu. Itu kesaksianku. Tangisku pecah juga di sana,” tuturnya.
Sal pun mengajak sang ibunda menyadari bahwa banyaknya pelayat merupakan bukti bahwa Gustiwiw adalah sosok istimewa semasa hidup. Namun, lebih dari itu, Sal mengungkapkan bahwa kekhawatirannya bukan kepada sahabatnya yang telah pergi, melainkan kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Aku tidak khawatir sedikitpun padamu gusti. Dari tingkah polahmu, Para penghuni langit pasti mudah sekali jatuh hati. Aku lebih khawatir dengan orang orang yang harus menjalani hidup ini tanpamu, tanpa manfaatmu yang berjuta ini,” lanjutnya.
Sebagai penutup, pelantun Amin Paling Serius itu menitipkan harapan agar siapa pun yang pernah merasakan kebaikan Gustiwiw bisa turut menjaga keluarganya.
“Semoga Tuhan dan orang orang yang pernah merasakan kebaikanmu selalu turut menjaga mereka,” katanya.
Sal juga berharap suatu hari nanti, mereka bisa bertemu kembali dan tetap bersahabat.
“Akan kukenang kau selalu dalam hatiku dan di kehidupan selanjutnya, semoga kau mengingatku, dan ketika kusodorkan kembali tangan ini dan memperkenalkan diri, sekali lagi kau menerimaku, menjadikanku teman. Love you Gus,” tutup Sal Priadi penuh haru.
(Hafidah Rismayanti/Budis)