Tak Hanya di Gaza, Ini 5 Negara yang Pernah Mengalami Kasus Genosida

Kasus genosida
(Berita 99)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Genosida merupakan istilah pertama kali yang diperkenalkan oleh pengacara Polandia Raphäel Lemkin pada tahun 1944. Ini menjadi sorotan dalam konteks kebijakan dan kejahatan kemanusiaan. Terdiri dari prefiks Yunani “genus,” yang berarti ras atau suku, dan sufiks Latin “cide,” yang berarti pembunuhan. Istilah ini merujuk pada tindakan menghancurkan, sebagian atau keseluruhan, kelompok nasional, etnis, ras, atau agama.

Kasus genosida pertama kali diakui sebagai kejahatan berdasarkan hukum internasional pada 1946 oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pengakuan ini menjadi tonggak bersejarah dalam upaya melindungi hak asasi manusia dan mencegah tindakan genosida di seluruh dunia.

Kasus-Kasus Genosida yang Mencuat

Dalam konteks hukum internasional, genosida mencakup lima aksi yang dapat didefinisikan, yaitu membunuh anggota kelompok, menyebabkan kerusakan fisik atau mental yang serius bagi anggota kelompok, dan bermaksud menghancurkan kelompok nasional, etnis, ras, atau agama. Analisis ini menjadi panduan bagi pengadilan internasional dalam menilai dan menuntut kasus-kasus genosida.

1. Genosida Armenia

Kasus genosida Armenia adalah salah satu tragedi berdarah selama Perang Dunia I. Di bawah pemerintahan Turki Ottoman, lebih dari 1,5 juta etnis Armenia mengalami deportasi, eksekusi, dan penyiksaan. Pembantaian ini menciptakan ketidakstabilan etnis yang berdampak besar pada sejarah wilayah tersebut.

2. Holocaust Nazi Jerman

Partai Nazi Jerman di bawah pemerintahan Adolf Hitler memberlakukan strategi penganiayaan, pembunuhan, dan genosida terorganisir. Dalam rencana “Solusi Akhir,” enam juta orang Yahudi dan kelompok lainnya, seperti Slavia, Roma, disabilitas, Saksi Yehuwa, homoseksual, dan pembangkang politik dan agama, tewas selama Holocaust.

BACA JUGA: Makna dari 4 Warna Bendera Palestina yang Mempesona

3. Khmer Merah Kamboja

Ketika Khmer Merah mengambil alih pemerintahan Kamboja pada 1975, mereka memulai kampanye “pendidikan ulang” yang mengerikan. Para pembangkang politik, termasuk dokter, guru, dan siswa, terpilih untuk disiksa di penjara Tuol Sleng. Dalam empat tahun, antara 1,7 hingga 2 juta warga Kamboja tewas dalam “Killing Fields.”

4. Genosida Rwanda

Genosida Rwanda pada tahun 1994 menjadi salah satu tragedi berdarah tercepat dalam sejarah. Kematian Presiden Rwanda, Juvenal Habyarimana ini memicu kekerasan terorganisir terhadap suku Tutsi dan penduduk sipil Hutu moderat. Sekitar 800.000 orang tewas dalam program genosida selama 100 hari.

5. Konflik Bosnia

Pada tahun 1992, pecahnya Yugoslavia menyebabkan konflik etnis. Orang Serbia mengincar warga sipil Bosnia dan Kroasia dalam kampanye pembersihan etnis. Perang di Bosnia merenggut nyawa sekitar 100.000 orang.

Analisis mendalam terhadap kasus-kasus genosida ini penting untuk mencegah terulangnya kejahatan kemanusiaan di masa depan. Kesadaran global akan dampak dan akibat tindakan genosidal harus menjadi landasan untuk memperjuangkan perdamaian dan keadilan di seluruh dunia.

 

(Kaje/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Screenshot_20250126_085201_Chrome
Ini 5 Poin Kerjasama yang Disepakati Indonesia dan India
6 Polisi Diperiksa Terkait Kematian Darso
Status Masih Saksi, 6 Polisi Diperiksa Terkait Kematian Darso
makan bergizi gratis-11
Makan Bergizi Gratis Dibawa Pulang Selama Bulan Puasa
makan bergizi gratis-10
Menu Makan Bergizi Gratis Selama Ramadhan: Ada Kurma dan Susu
benjamin-sesko-sloevnia-2024-1719741056-141237
Benjamin Sesko Pilih Arsenal, Transfer Januari Diperkirakan Sulit Terwujud
Berita Lainnya

1

Jadi Grup Band Pembuka Sebelum Bernadya, The Timun Hanken Guncang SMA BPP

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Fetty Anggraenidini Bertemu Warga Rancamaya Kota Bogor Sosialisasikan Perda Nomor 5
Headline
ASN Minta Pindah Sebelum 10 Tahun Akan Dianggap Mengundurkan Diri
Ingat! ASN Minta Pindah Sebelum 10 Tahun Akan Dianggap Mengundurkan Diri
Akses SATUSEHAT Mobile
Kesulitan Akses SATUSEHAT Mobile, Cek Aplikasi Versi Terbaru!
Tokoh Militan JI Hambali Masih Berstatus Sebagai WNI
Menko Yusril Pastikan Tokoh Militan JI Hambali Masih Berstatus Sebagai WNI
25madison5
Juarai Australian Open 2025, Madison Keys Ukir Sejarah

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.