Site icon Teropong Media

Siswi SMA Negeri di Cirebon Nekad Mencoba Bunuh Diri, Diduga Depresi Orang Tua Tak Bisa Membiayai Sekolah, Begini Respon KDM

Siswi Sebuah SMA Negeri di Cirebon Nekad Mencoba Bunuh Diri, Diduga Depresi Orang Tua Tak Bisa Membiayai Sekolah, Begini Respon KDM

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (dok biro adpim)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Seorang gadis remaja, siswi sebuah sekolah, nekad mencoba bunuh diri.

Gara-garanya sangat mengejutkan. Gadis berinisial M (17 tahun), merasa putus asa karena tidak bisa melanjutkan sekolah.

Siswi sebuah sekolah setingkat SMA ini, nekad meminum cairan pembersih lantai yang ada di rumahnya dengan tujuan mengakhiri hidupnya.

Gadis warga Desa Pasindangan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon diketahui sudah drop out (DO) atau putus sekolah.

M putus sekolah karena orang tuanya tidak punya uang untuk membiayai sekolahnya. Kondisi ini memantik stress dan depresi untuk remaja ABG ini.

Saat ini, M dirawat intensif di RS Gunung Jati Cirebon. Ia ditunggu oleh orang tua dan kerabatnya. Kondisinya masih lemah sampai Senin, 9 Juni 2025 ini.

Baca Juga:

Polisi Ungkap Identitas Pegawai BI yang Diduga Bunuh Diri

Pegawai Bunuh Diri Lompat dari Lantai 15, BI Buka Suara

 

Menyikapi hal tersebut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah menugaskan ajudannya untuk bertemu dengan orangtua dan siswa tersebut.

“Saya sudah memerintahkan judan saya untuk bertemu orantuanya dan bertemu dengan nak yang mengalami keracunan embersih lantai,” kata Dedi dalam akun Instagram pribadinya.

Dedi mengatakan, pertama pihaknya sudah menyelesaikan seluruh biaya, menurutnya mulai besok anak tersebut akan menjadi anak asuhnya.

“Untuk biaya ruamah sakit seluruh biaya sudah diselesaikan yang kedua anak terbut mulai besok menjadi anak asuh saya dan berhak untuk sekolah disekolah negeri,” katanya.

Ia menegaskan tentu untuk masuk sekolah negeri sesuai dengan prosedur yang ada, karna menurutnya semua orang berhak memiliki hak yang sama.

“Saya bertanggung jawab terhadap pendidikannya sampai tamat SMA,” tegasnya.

Ia menambahkan kalua nantinya anak tersebut memiliki kemampuan akan melanjutkan ke perguruan tinggi.

“langlah-langkah itu dilakukan supaya tidak terulang Kembali, mari anak-anak kita sekolah minimal sampai SMA , mari kita gotong royong secara besama-samaagar orang yang miskin tetap bisa sekolah, salam dan semoga seluruh anak-anak di Jawa Barat Bisa sekolah dengan baik minimal SMA, SMK atau Madrasah Aliah,” pungkasnya

Exit mobile version