BANDUNG,TM.ID: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis mengkritik rencana pembangunan Patung Soekarno yang memiliki nilai investasi sebesar Rp 10 triliun.
Menurut Cholil dalam unggahan di media sosial Twitter dinilai pembangunan Patung Soekarno yang diproyeksikan di Perkebunan Walini, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KKB) tidak adil.
“Ini tidak adil,” kata Cholil dikutip fajar.co.id dari unggahannya di Twitter, dikutip Senin (28/8/2023).
BACA JUGA: Gus Ahad Akan Sampaikan Aduan Penolakan Patung Soekarno Sesuai Hasil Poin Diskusi
Mengingat sejarah, kata Cholil, memanglah penting misalnya membuat karya seni seperti objek patung. Namun, anggaran yang dikalkulasikan terlalu besar
“Saya melihatnya boleh membangun patung sebagai karya seni dan mengenang sejarah,” ujarnya.
“Tapi besar-besaran dan jumlahnya banyak bahkan biayanya besar tentu itu pemborosan,” sambungnya.
Ia juga menyebut, pembangunan patung tersebut terlalu mengkultuskan. Padahal ada banyak pahlawan Indonesia yang juga berjasa.
“Apalagi mengarah pada pengkultusan satu pahlawan dan melupakan lainnya,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Patung Soekarno akan mulai dibangun pada Tahun 2024 mendatang. Saat ini masih dalam proses pengurusan perizinan.
Patung tersebut rencana akan berdiri di atas lahan seluas 1.270 hektare. Pembangunan ini adalah proyek kolaborasi Konsorium Ciputra, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, dan seniman Nyoman Nuarta.
(Saepul/Usamah)