Simak, Jenis Gigitan Serangga dan Cara Mengatasinya!

Penulis: Anisa

jenis gigitan serangga
(freepik)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Jika kamu menghabiskan waktu di luar ruangan, makhluk kecil namun menyebalkan ini bisa jadi akan menggigit. Seringkali kita menemukan benjolan merah kecil disertai rasa gatal dan bahkan bengkak.

Memang, gigitan tersebut dapat dengan mudah diobati dengan krim antigatal dan antihistamin yang dijual bebas (OTC).

Namun, kadang gigitan serangga bisa menimbulkan reaksi alergi yang berbahaya. Gejala reaksi alergi mungkin termasuk kesulitan bernapas, gatal-gatal, dan pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah. Jika itu terjadi, segera temui dokter.

Lantas, bagaimana cara mengatasi jenis gigitan serangga yang umumnya sering kita temui, baik di dalam ataupun di luar rumah.

1. Gigitan semut

Dari berbagai jenis semut, gigitan semut api mungkin yang paling sakit. Semut api menggigit dan bergelantungan di kulit saat mereka menyengat, memutar, dan menyengat lagi.

“Semut sangat agresif, mereka menggigit dan menyengat dalam bentuk lingkaran kecil. Jadi, ini merupakan pukulan ganda,” kata Rosmarie Kelly, Ph.D., MPH, ahli entomologi dan epidemiologi di Departemen Kesehatan Masyarakat Georgia.

Setelah berhasil mengusir semut, cuci area gigitan dengan sabun dan air. Bisa juga mengompres dingin dan minum obat pereda nyeri yang dijual bebas.

Jika tidak alergi terhadap semut, kamu akan mengembangkan bintil steril akibat sengatannya. Sebaliknya, jika kamu memiliki alergi terhadap gigitan semut, kamu mungkin mengalami kesulitan bernapas atau pembengkakan pada wajah dan bibir.

2. Gigitan kutu busuk

Selanjutnya adalah jenis gigitan serangga kutu busuk. Ini merupakan serangga licik yang bersembunyi di kursi, sofa, tirai, dan tentu saja, tempat tidur.

Kutu busuk keluar dari persembunyiannya dan mencari makan setiap 5-10 hari. Namun, kutu busuk bisa bertahan tanpa makanan selama lebih dari setahun.

Kutu busuk tidak membawa penyakit, tapi pastinya bisa menyebabkan reaksi buruk. Beberapa orang tidak bereaksi sama sekali terhadap gigitan kutu busuk. Jika kamu mengalami bekas gigitan, biasanya muncul di wajah, leher, dan tangan.

Tanda gigitan biasanya tidak muncul selama berhari-hari atau bahkan dua minggu setelahnya. Namun, jika memiliki reaksi alergi yang jarang terjadi, segera dapatkan bantuan medis darurat.

3. Gigitan tungau

Menggosok tanaman yang terserang tungau memungkinkan serangga ini menempel pada pakaian dan kulit. Tungau menggali ke dalam lapisan atas kulit, mengeluarkan air liur yang memecah sel-sel kulit, lalu menyedot sel-sel kulit yang terlarut.

Gigitannya biasanya tidak sakit. Namun, gigitannya bisa terasa gatal, dimulai dalam beberapa jam dan memburuk dalam beberapa hari berikutnya. Rasa gatal akan mereda dalam beberapa hari, dan benjolan merah akan hilang dalam satu hingga dua minggu.

Gosok area tersebut dengan sabun dan air untuk menghilangkan sisa tungau. Kemudian, cobalah losion kalamin atau krim antigatal. Seperti halnya gigitan lainnya, usahakan untuk tidak menggaruk karena benjolan tersebut dapat menyebabkan infeksi.

4. Gigitan kutu

Selain kucing atau anjing, manusia juga bisa terkena kutu. Gigitan kutu biasanya muncul di area kulit tempat kamu mengenakan pakaian ketat, seperti kaki, pinggang, pantat, dan perut bagian bawah. Kutu biasanya lebih merupakan gangguan daripada ancaman kesehatan.

Namun, mereka dapat menularkan wabah dan tifus yang berpotensi mengancam jiwa. Misalnya, rasa gatal dapat menarik bakteri ke dalam kulit dan menyebabkan infeksi.

Antihistamin oral atau krim hidrokortison, serupa dengan yang digunakan untuk mengobati gigitan lalat dan laba-laba, dapat membantu mengatasi rasa gatal dan reaksi alergi.

5. Gigitan nyamuk

Nyamuk terkenal sebagai penyebar penyakit. Nyamuk pemakan darah dapat menularkan berbagai virus, seperti demam berdarah, West Nile, dan malaria. Serangga apa pun yang memakan darah dapat menyebarkan penyakit.

Misalnya, seseorang dapat bereaksi secara signifikan terhadap gigitan nyamuk, seperti timbulnya gatal-gatal, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Infeksi sekunder akibat gigitan nyamuk juga mungkin terjadi.

Tampak merah, terasa hangat saat disentuh, dan mungkin menyebar. Jika salah satu gejala ini muncul, periksakan ke dokter.

Kebanyakan jenis gigitan serangga memang mengganggu tetapi tidak berbahaya. Kemungkinan besar kamu hanya membutuhkan krim antigatal dan antihistamin untuk mengatasi rasa gatal tersebut.

BACA JUGA: Tips Mengobati Luka Melepuh Akibat Gigitan Tomcat, Jangan Digaruk!

Namun perlu diingat bahwa beberapa gigitan dapat menyebabkan reaksi alergi. Jadi, waspadai gejala dan ketahui kapan harus mencari bantuan medis.

 

(Kaje/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Mobil damkar
2 Mobil Damkar Dikerahkan untuk Tangani Kebakaran di Gang Guntur Cianjur
Pengancaman dan kekerasan
Pelaku Pengancaman Terkait Pengelolaan Lahan Parkir di Bekasi Dibekuk Polisi
Ganja
Peredaran Ganja 6 Kg di Jaktim Berhasil Digagalkan
Ojol Bandung
Viral! Ojol Bandung Tambal Jalan Pakai Uang Sendiri "Nggak Nunggu Janji"
Akhmad Marjuki
Disambut Bang Maja, Doa Haru Sertai Akhmad Marjuki dari Seniman Betawi untuk Golkar Bekasi!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial Telkom University Dorong Digitalisasi Promosi Wisata Desa Sugihmukti Lewat Produksi Video Profil

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Strategi Bisnis “Purple Cow/ Sapi Ungu”
Headline
anggota dprd lampung utara
Usai Viral Sawer DJ, Anggota DPRD Lampung: Bukan Melanggar Norma!
Gunung Cikuray Garut - Pendaki Hilang - Foto Kuttab Digital
Pendaki Asal Karawang Hilang di Gunung Cikuray Garut, Tim SAR Lakukan Operasi Pencarian
ijazah jokowi
Polemik Ijazah Jokowi, Rektor dan Dekan UGM Digugat Rp69 Triliun!
Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Cek Cara Belinya
Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Cek Cara Belinya

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.