BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gelora Bung Karno Stadium yang sebelumnya terkenal sebagai Stadion Utama Senayan dan Stadion Utama Gelora Senayan, merupakan sebuah stadion serbaguna yang terletak di tengah Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno di Jakarta Pusat, Indonesia.
Stadion ini menjadi pusat kegiatan olahraga di Indonesia dan sebagian besar terpakai untuk pertandingan sepak bola, baik oleh tim nasional sepak bola Indonesia maupun klub Liga 1 Persija Jakarta.
Sejarah Gelora Bung Karno Stadium
Nama stadion ini berawal dari Sukarno, presiden Indonesia pada saat itu yang menjadi inisiatif dalam pembangunan kompleks olahraga tersebut.
Pertama kali buka sebelum Asian Games 1962, stadion ini memiliki kapasitas tempat duduk sebanyak 110.000 orang. Seiring dengan renovasi yang terlakukan, kapasitas stadion ini mengalami penurunan dua kali.
Pertama menjadi 88.306 tempat duduk pada tahun 2006 untuk Piala Asia AFC 2007, dan kemudian menjadi 77.200 tempat duduk tunggal sebagai bagian dari persiapan Asian Games 2018 dan Asian Para Games.
Stadion ini menjadi tuan rumah untuk berbagai upacara dan kompetisi atletik dalam kedua ajang tersebut.
Proyek pembangunan stadion ini mulai pada (8/2/1960) dan selesai pada (21/7/1962). Tepat waktu untuk menjadi tuan rumah Asian Games bulan berikutnya.
Stadion ini menjadi salah satu bagian dari proyek konstruksi Suekarno sebelum Asian Games 1962 dan menjadi pusat dari Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno. Pembangunan stadion ini sebagian terdanai melalui pinjaman khusus dari Uni Soviet.
BACA JUGA : Kondisi Rumput GBK Dikritik Shin Tae-yong: Jangan Dipakai Konser Lagi!
Meskipun lebih terkenal dengan nama Stadion Gelora Bung Karno atau Stadion GBK, nama resminya adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Fasad stadion yang berbentuk cincin raksasa atau “temu gelang”. Terrancang untuk melindungi penonton dari sinar matahari dan menambah kemegahan stadion.
Stadion ini memiliki signifikansi sejarah yang kuat dalam dunia olahraga Indonesia dan menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Indonesia.
(Hafidah Rismayanti/Aak)