Site icon Teropong Media

Sederet Kontroversi Ade Armando: Dari Kritik Menghafal Al-Quran hingga Kasus Pengeroyokan

Kontroversi Ade Armando

Kontroversi Ade Armando (X/@PolJokesID)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Ade Armando, akademisi, pegiat media sosial, dan dosen Universitas Indonesia (UI), yang penuh kontroversi, kembali menjadi sorotan publik.

Kali ini, bukan karena unggahan kontroversi Ade Armando di media sosial, melainkan pernyataannya yang mempertanyakan relevansi menghafal Al-Quran di era digital, serta kasus pengeroyokan yang pernah dialaminya.

Dalam diskusi di YouTube Cokro TV (3/1/2025) bersama Kamila Hakimah, Ade mempertanyakan manfaat menghafal Al-Quran di tengah kemudahan akses digital.

Ia berpendapat bahwa kemudahan akses instan terhadap ayat-ayat Al-Quran melalui internet membuat menghafalnya kurang relevan di zaman sekarang.

Pernyataan ini memicu perdebatan luas mengenai tradisi keagamaan dan perkembangan teknologi.

Jejak Kontroversi Ade Armando

Ade Armando terkenal karena seringkali mengeluarkan pernyataan kontroversial yang memicu reaksi beragam di masyarakat.

Ia pernah dilaporkan ke polisi beberapa kali atas unggahannya di media sosial, termasuk unggahan yang dianggap menghina agama dan ujaran kebencian. Beberapa kasus tersebut antara lain:

BACA JUGA : Kaesang Persilahkan Ade Armando Angkat Kaki dari PSI

Kasus Pengeroyokan

Selain kontroversi di media sosial, Ade Armando juga pernah menjadi korban pengeroyokan pada aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR pada (11/4/2022).

Kejadian tersebut mengakibatkan Ade mengalami luka serius dan sempat mendapat perawatan di rumah sakit. Pelaku pengeroyokan telah teridentifikasi oleh pihak kepolisian.

Profil Singkat Ade Armando

Ade Armando lahir di Jakarta, 24 September 1961. Ia merupakan dosen di FISIP UI, pernah menjabat sebagai Ketua Program S1 Ilmu Komunikasi FISIP UI (2001-2003), dan anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) (2004-2007).

Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews (2001-2022).

 

(Hafidah Rismayanti/Aak)

Exit mobile version