JAKARTA,TM.ID : Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan, bahwa mencari barang bekas atau thrifting di toko daring oleh Kementerian Koperasi dan UKM tidak akan mengganggu target capaian UMKM go digital sebesar 30 juta pada 2024.
Menurut Sandiaga, kebijakan tersebut malah akan memberdayakan masyarakat dalam negeri dan memicu kreativitas dan inovasi masyarakat untuk menghadirkan produk-produk unik dan memiliki nilai jual.
“Enggak, saya cukup yakin justru ini membuka peluang karena kebijakan tersebut kita harapkan memberdayakan masyarakat dalam negeri,” ujar Sandiaga ditemui usai peresmian Ruang Belajar GoSend di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Sandiaga mencontohkan kreativitas seorang remaja asal Bandung yang berhasil menarik perhatian penyanyi Billie Eilish dengan berkreasi menggunakan baju bekas dalam negeri tanpa harus mengimpor produk fashion bekas dari luar negeri.
“Kemarin kan ada Callista yang kerjanya rework clothes, tapi dia tidak mengimpor, jadi thrifting yang ada itu di dalam negeri aja, dia mau mengerjakan baju vintage, itu nggak akan ganggu sama sekali (target UMKM go digital),” paparnya.
BACA JUGA: Marak Thrift Shop, Jokowi Perintahkan Hentikan Impor Pakaian Bekas
Sementara itu, terkait proses digitalisasi, pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang mendukung UMKM meningkatkan kapabilitasnya.
Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan UKM menolak jual beli baju bekas impor atau thrifting impor karena ingin melindungi tekstil milik pelaku UMKM.
“Argumen kami menolak pakaian bekas sangat kuat dan kami ingin melindungi produk UMKM kita terutama di sektor tekstil dan produk tekstil sepatu yang sekarang juga sudah banyak pelaku UMKM,” ujar Menteri Teten.
Mereka juga akan menegur platform e-commerce yang kedapatan menjual barang bekas impor, karena impor ilegal tersebut tidak sejalan dengan program pemerintah yaitu Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
(Budis)