JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Baru-baru ini, lokasi di sekitar Pasar Pramuka kembali menjadi sorotan setelah didatangi oleh pakar telematika Roy Suryo, menyusul beredarnya dugaan pemalsuan ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Roy Suryo berangkat mengecek keaslian. Klaim itu, tayang pada siaran langsung kanal YouTube Sentana TV pada 26 Juni 2025. Ia tiba di lokasi yang disebut-sebut terkait dengan cetakan dokumen penting seperti ijazah Jokowi.
Sesampainya di lokasi, Roy bertemu pedagang fotokopi yang sudah berjualan sejak tahun 2000.
“Kenal Pak Paiman tidak?” tanya Roy Suryo.
Pemilik fotokopi itu mengaku, tak mengenal secara pribadi, tetapi ia menunjuk ke sebuah area yang kini telah rata dengan dengan tanah.
Lokasi tersebut, merupakan kios Paiman Raharjo sebelum ludes terbakar pada Desember 2024 lalu. Insiden itu, dicurigai sebagai pemusnahan barang bukti.
(mantan Wamen dan sosok yang diduga terkait), namun menyebut kios milik Paiman merupakan yang sempat terbakar di ujung lokasi pasar.
BACA JUGA:
Debat Panas Penasihat Kapolri dan Roy Suryo Cs soal Ijazah Palsu Jokowi
Merasa Difitnah Pengacara Jokowi, Rismon Tanggapi Balik soal Isu Ijazah Palsu!
“Saya tidak kenal orangnya. Kiosnya dulu di pojok sana, di bagian yang terbakar itu,” jawab pemilik kios tersebut.
Kemudian, ia mendekati kios-kios yang masih beroperasi. Pada setiap kos itu, terpampangsebuah peringatan yang seolah menjadi jawaban defensif atas isu yang viral.
“Kalau di tempat saya ada aturan tertulis pak, coba dibaca,” kata seorang pemilik toko sambil menunjuk ke dinding.
Kamera, lalu mengarah pada sebuah kertas pemberitahuan yang dicetak tebal dan jelas.”Perhatian. Toko ini tidak menerima jasa edit ijazah, kartu keluarga, KTP, nota, faktur, SKCK, dan dokumen penting lainnya atau atas nama pemalsuan dokumen. Terima kasih,” begitu bunyi pengumuman tersebut.
Peringatan itu, hampir ada pada seluruh kios yang beroperasi. Seorang pemilik kios mengaku, kewalahan sejak Pasar Pramuka viral.
Lantas, pihak Roy Suryo berspekulasi, sejak menjadi viral seluruh pedagang menerapkan aturan yang sama.
“Kayaknya sejak isu ijazah palsu ini viral, semua orang di sini jadi pasang tulisan begini ya,”
Saat penghujung kunjungan, Roy Suryo menyimpulkan beberapa temuan yang kian memperkuat pertanyaan.
“Kunjungan kami hari ini menegaskan beberapa hal. Pertama, Pasar Pramuka ini masih ada, meskipun area pojok yang dulu itu kini hanya sisa-sisa setelah terbakar, dan ada praduga kuat bahwa kebakaran itu disengaja,” jelas Roy.
“Kedua, ini membantah hoaks yang menyebut Pasar Pramuka adalah pasar burung. Bukan. Ini adalah pusat pengetikan, dan sekarang mereka semua sepertinya punya kewajiban baru: memasang tulisan menolak pembuatan dokumen palsu,” tutupnya.
(Saepul)