Rexy Mainaky Kritik BWF atas Perubahan Sistem Penilaian 15 Poin

Penulis: Budi

Kepala Pelatihan Bulutangkis Malaysia (BAM) asal Indonesia, Rexy Mainaky. (Foto: BAM).
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Kepala Pelatihan Bulutangkis Malaysia (BAM) asal Indonesia, Rexy Mainaky, mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang berencana mengubah sistem penilaian dari 21 poin menjadi 15 poin.

Ia menilai perubahan ini tidak diperlukan dan mempertanyakan urgensi uji coba tersebut.

Menurut Rexy, BWF seharusnya lebih fokus pada isu yang lebih mendesak, seperti kesejahteraan pemain, daripada terus-menerus mengubah sistem penilaian demi meningkatkan popularitas olahraga ini.

“Saya tidak mempermasalahkannya untuk saat ini, biarkan BWF yang mengurusnya. Sejauh ini, perubahan telah menjadi hal yang baik. Mereka mulai dengan tujuh poin, lalu 11, dan sekarang 21,” ujar Rexy, dikutip Minggu (9/2/2025).

“Namun, yang mereka pikirkan hanyalah mengubah sistem penilaian. Ini bukan tentang membuat permainan menjadi lebih baik dalam jangka panjang. Ketika saya melihat mereka melakukan itu, saya bahkan tidak mau membaca lagi,” lanjutnya.

BWF berencana menerapkan sistem penilaian 15 poin sebagai uji coba selama enam bulan di beberapa turnamen, termasuk ajang Grade 3 seperti International Challenge, International Series, dan Future Series.

BWF berargumen bahwa sistem ini akan membuat permainan lebih seru, cepat, dan dinamis, sekaligus memperbaiki jadwal serta meningkatkan kesehatan dan umur panjang pemain.

Meski demikian, Rexy merasa sistem 21 poin saat ini sudah efektif dan tidak relevan jika hanya bertujuan untuk menarik lebih banyak penonton.

“Tetapi apa perubahan yang sebenarnya? Mereka mengatakan itu karena rating TV dan untuk menarik lebih banyak penonton. Bukan itu masalahnya. Pertandingan tenis berlangsung enam, bahkan 10 jam, dan orang-orang masih menonton,” kritiknya.

“Saya bahkan tidak perlu mengatakannya (hal-hal lain yang seharusnya menjadi fokus BWF), mereka sudah tahu. Jadi, jika Anda bertanya kepada saya tentang sistem penilaian, saya tidak punya komentar. Saya hanya tidak melihat ada gunanya untuk terus-menerus mengubahnya,” lanjut Rexy.

BACA JUGA: BWF Uji Sistem Penilaian Baru 3×15 di Turnamen 2025

Rekam Jejak Kritik Rexy terhadap BWF

Ini bukan kali pertama Rexy Mainaky melayangkan kritik terhadap kebijakan BWF. Pada September lalu, peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 itu secara terbuka mempertanyakan inkonsistensi BWF terkait kebijakan bantuan medis di lapangan.

Kala itu, ia menyoroti perbedaan perlakuan dalam pemberian bantuan medis di berbagai turnamen. Beberapa pemain mendapat perawatan langsung di lapangan, sementara yang lain dibiarkan berjuang melawan rasa sakit tanpa bantuan medis cepat.

Namun, pada November lalu, BWF memperbarui regulasinya, memungkinkan tenaga medis masuk ke lapangan tanpa izin wasit dalam situasi tertentu. Selain itu, mereka juga menghapus penggunaan semprotan dingin selama pertandingan.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Screenshot_20250617_223359_Gallery
Kolaborasi Seskoad dan Pemkot Bandung Wujudkan Zona Bebas Sampah
Energi Hijau
Indonesia Teken 3 MoU dengan Singapura, Perkuat Kolaborasi Energi Hijau
wamentan komisaris pupuk indonesia
Wamentan Diangkat Jadi Komisaris Utama Pupuk Indonesia
korupsi ekspor CPO
Kasus Korupsi Ekspor CPO, Kejagung Sita Rp11,8 T dari Wilmar Group
pesawat saudia airlines
Saudia Airlines Dapat Teror Bom, Menko Polkam Minta TNI-Polri Usut
Berita Lainnya

1

Komunikasi Visual di Era Digital: Klinik Permata Jati Garut Perkuat Peran Media Sosial Lewat Program PKM UNIBI

2

Ketangguhan Zarco Tak Bisa Tutupi Luka Honda, Aleix Espargaro Buka-bukaan Masalah RC213V

3

Pattern Recognition dalam Psikologi Kognitif: Mekanisme, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhinya

4

Jangan Kaget! Peredaran Batu Bara China di Indonesia Makin Meluas

5

Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Headline
Meletus Erupsi Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki - Dok PVMBG
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat! Semburkan Abu Vulkanik 10.000 Meter
sengketa 4 pulau-1
Prabowo Resmi Putuskan Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
rumah subsidi 18 meter persegi
Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32 Persen
Kecewa Pada Apple, Donald Trump Luncurkan Smartphone T1

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.