Puncak Musim Kemarau, DPTH Jabar Antisipasi Hama dan Gagal Panen Wilayah Patura

Pertanian Modern di Kalteng
Ilustrasi-Kondisi Sawah di Jabar (dok. jabarprov)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Wilayah Indramayu, Cirebon, Subang, dan Majalengka, diwanti-wanti Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTH) Provinsi Jawa Barat terjadinya gagal panen wilayah Pantura.

Pasalnya, musim kemarau tidak hanya membuat kekeringan di wilayah pertanian warga. Serangan hama wereng dan penyakit lainnya juga berpotensi membuat tanaman pangan mengalami gagal panen.

Untuk itu, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan DTPH Jabar, Yanti Hidyatun Zakiah mengatakan, pihaknya mulai melakukan antisipasi dengan melakukan pengendalian bersama para petugas dilapangan.

“Kita bersama-sama petugas lapangan melakukan pemantauan dan antisipasi terhada daerah-daerah yang memang dipredikai berpotensi banyak hama penyakit tanaman misalnya di daerah Pantura,” ujar Yanti saat dikonfirmasi, Senin (5/8/2024).

Adapun serangan hama yang dimaksud ialah serangan hama wareng dan tikus. Pihaknya mendapati tikus mulai banyak menyerang tanaman pertanian hingga lokasi tempat panen. Sehingga, DPTH Jawa Barat mulai melakukan pemantauan langsung di lapangan.

“Di musim kemarau ini tanaman pangan rawan terhadap hama dan penyakit tanaman. Biasanya banyak penyakit tanaman seperti hama wareng coklat dan tikus,” kata Yanti.

Saat ini, Pemprov Jabar memberikan rekomendasi terhadap petani agar bisa menggubakan benih tanaman yang tahan terhadap kondisi kekeringan.

“Banyak srkali varietas yang bisa ditanam di kondisi kering seperti (benih) inpago 5, 8, 9, 10, 11 kemudian benih fortiz, 12, 13, inpago 39, inpari 40, 41, 46 dan varietas lokal lainnya, itu sangat membantu benih-benih yang tahan kekeringan,” katanya.

BACA JUGA: BMKG Ingatkan Masyarakat Waspada Hujan di Tengah Kemarau

Yanti memastikan akan selalu memantau kondisi iklim harian sebagai langkah antisipasi dini di daerah rawan kekeringan.

“Kita juga melakukan pemetaan daerah rawan kekeringan memantau kondisi ikli yang bersumber dari data BMKG dan itu bisa kita akses melalui website BMKG oleh UPTD kita di BPTH,” kata dia.

 

(Cesar/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Penembakan WNI di Selangor
DPR RI Kecam Keras Penembakan WNI oleh Otoritas Maritim Malaysia
makan bergizi gratis-13
Dapat Modal Hingga Rp500 Juta, Ini Syarat UMKM Mitra Makan Bergizi Gratis
makan bergizi gratis-12
Buntut Kritik Siswa, Deddy Corbuzier Terancam Hukuman Disiplin Militer
Tyronne del Pino Tatap Optimis Duel Kontra PSM Makassar
Tyronne del Pino Tatap Optimis Duel Kontra PSM Makassar
Gervane Kastaneer: Lebih Fisikal
Sepakbola Indonesia Mirip Dengan Curacao, Gervane Kastaneer: Lebih Fisikal
Berita Lainnya

1

Ingat! ASN Minta Pindah Sebelum 10 Tahun Akan Dianggap Mengundurkan Diri

2

Kesulitan Akses SATUSEHAT Mobile, Cek Aplikasi Versi Terbaru!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

P2MI: Penembakan WNI di Malaysia Tindakan Berlebihan
Headline
Barcelona Berhasil Tekuk Valenvia 7-1 di Camp Nou
Telak, Barcelona Berhasil Tekuk Valencia 7-1 di Camp Nou
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 27 Januari 2025
Proliga 2025 Pertamina Enduro Sapu Dua Kemenangan
Hasil Proliga 2025: Kandaskan Livin Mandiri, Pertamina Enduro Sapu Dua Kemenangan
AC Milan Tekuk Parma 3-2 di Kandang
AC Milan Tekuk Parma 3-2 di Kandang, Dua Gol Menit Akhir jadi Penentu

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.