Site icon Teropong Media

Pulau Enggano Masih Terisolir, Alur Pelayaran Ditargetkan Beroperasi Awal Juli

Pulau Enggano

Proses Pengerukan Tahap I alur Pelabuhan (Dok Kemenhub)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Provinsi Bengkulu menargetkan pelayaran kapal dari dan menuju pulau Enggano dapat segera beroperasi Kembali pada pekan pertama bulan Juli 2025 setelah sempat terisolir selama 4 bulan.

Wakil Gubenur Bengkulu, Mian menyampaikan bahwa pihaknya telah meminta uji coba penyeberangan ke pulau Enggano sebelum membuka kembali operasional alur pelayaran.

“Pada 4 Juli nanti kita minta Pelindo uji coba Kapal Pulo Tello (kapal penyeberangan ke Pulau Enggano) masuk ke dermaga, setelah itu kita bisa mulai keberangkatan ke Enggano,” Kata Mian di Bengkulu, seperti dikutip dari Antara, Rabu (2/7/2025).

Sebelumnya pulau Enggano yang merupakan pulau terluar Indonesia di Bengkulu sempat terisolir selam 4 bulan karena terputusnya transportasi akibat alur Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu yang mengalami pendnangkalan dan tertutup total oleh sedimen pasir.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa pengerukan tahap I untuk pembukaan darurat alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu segera selesai.

Baca Juga:

Pulau Enggano Terisolir, KKP Siapkan Kapal Orca Hingga Pesawat

Enggano Terisolasi 4 Bulan: Warga Sakit, Ekonomi Lumpuh, Panen Membusuk

Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Muhammad Masyhud menyatakan pihaknya menargetkan Pelabuhan Pulau Baai di Bengkulu, Provinsi Bengkulu dapat segera beroperasi kembali pada awal Juli 2025.

“Kami berharap awal bulan Juli ini operasional Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu bisa dilaksanakan,” kata Masyhud dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap langkah percepatan normalisasi untuk segera dapat mengembalikan pelayanan operasional di Pelabuan Pulau Baai Bengkulu.

Sementara itu General Manager (GM) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 2 Bengkulu, S. Joko menyampaikan pihaknya saat ini terus melakukan gerak cepat penanganan Pelabuhan Pulau Baai sebagaimana instruksi Presiden.

“Kami saat ini terus melakukan gerak cepat penanganan, mulai pasir yang dikeruk ini sudah kita pindahkan biar tak menumpuk di dekat pintu alur,” katanya.

Joko menyampaikan bahwa Pelindo telah mengeruk dinding sebelah kiri alur pada tahap pertama ini dengan total pasir yang telah dikeruk sebanyak 263.000 meter kubik dari total keseluruhan sedimen 1,112 juta kubik.

Pengerukan tahap awal tersebut, merupakan upaya darurat agar pelabuhan bisa segera kembali beraktivitas. Dan akan disusul pengerjaan pengerukan tahap kedua dan ketiga untuk alur bagian tengah dan kanan yang masih tertutup 800.000-900.000 meter kubik pasir.

(Raidi/Budis)

Exit mobile version