Site icon Teropong Media

Properti Tari Tortor yang Jadi Cermin Jiwa Suku Batak

Tari Tortor Suku Batak

(istockphoto)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tari Tortor, tarian tradisional suku Batak di Sumatera Utara, telah ada selama berabad-abad silam. Tarian ini menjadi bagian penting dari kebudayaan adat mereka.

Asal-usul tarian ini berasal dari suku yang berada di daratan Sumatera Utara, termasuk kabupaten Humbang Hasundutan, Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Toba.

Menurut catatan sejarah, tari Tortor pada awalnya adalah sebuah tarian ritual yang memiliki nilai sakral dan tampil dalam upacara kesembuhan, kematian, dan lain sebagainya.

Hingga saat ini, tari Tortor tetap menjadi bagian penting dari kebudayaan adat suku Batak.

Ragam Gerakan Tari Tortor

Gerakan dalam tari Tortor relatif sederhana dan mudah dipelajari. Gerakan terutama terbatas pada gerakan tangan yang melambai naik dan turun bergantian, serta gerakan menghentakkan kaki sesuai dengan irama musik.

Berikut jenis-jenis gerakan tari Tortor:

1. Gerak Pangurdot

Gerakan yang menggunakan seluruh badan sebagai pusat gerakannya. Gerakan ini bertumpu pada tumit dan telapak kaki untuk menopang badan saat tubuh bergerak ke atas dan ke bawah.

2. Gerak Pangeal

Gerakan ini masih menggunakan telapak kaki sebagai penyangganya, namun dimulai dari tubuh bagian pinggang hingga kepala saja. Gerakan ini diiringi dengan gerak jari, tangan, hingga kepala.

3. Gerak Pandenggal

Gerakan dengan rotasi, penari akan bergerak secara gemulai dengan seluruh anggota tubuhnya.

4. Gerak Siangkupna

Gerakan yang berfokus pada bagian leher, harus seirama dengan alunan gondang dan urdot.

5. Gerak Haunanna

Ekspresi yang penari samapikan melalui wajahnya, menggambarkan situasi atau suasana hati penari.

Jenis-jenis Tari Tortor dan Fungsinya

Berikut jenis-jenis tari Tortor beserta fungsinya:

BACA JUGA : 5 Hidangan Ekstrem Khas Suku Dayak, Tertarik Coba?

Properti Tari Tortor

Properti dalam tari Tortor dapat berbeda-beda tergantung pada jenis tarian dan makna yang ingin penari samapaikan.

Jika tarian ini sebagai bagian dari sebuah ritual keagamaan, maka properti yang wajib ada adalah patung batu yang akan roh leluhur rasuki.

Namun, jika tari Tortor sebagai sarana hiburan atau perayaan, penari tidak perlu menggunakan properti apapun untuk pertunjukan.

Tari Tortor adalah warisan budaya yang kaya makna dan gerakan. Tarian ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan sosial yang tinggi bagi suku Batak.

 

(Hafidah Rismayanti/Aak)

Exit mobile version