BANDUNG,TM.ID: Sivitas akademik ISI Solo sedang berduka atas kepergian Blacius Subono. Kabar meninggalnya Bono mengejutkan banyak pihak, terutama komunitas kebudayaan tradisional di Surakarta.
Blacius Subono meninggal setelah pingsan saat tampil di pentas kampanye akbar pasangan calon nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, di acara Hajatan Rakyat di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu, (10/2/2024).
Profil
Blacius Subono atau Bono adalah seorang dalang dan musisi yang lahir pada tanggal 3 Februari 1954 di Klaten. Bakat dalangnya turun dari sang ayah, dan ia telah aktif di dunia pedalangan sejak usia 12 tahun. Setelah menamatkan SMP, Bono bergabung dengan Konservatori Karawitan Surakarta.
Kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Jurusan Seni Pedalangan dan program pascasarjana Penciptaan Seni minat Pewayangan Nusantara di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Selain dalang, Bono juga jadi pengajar di ISI Solo dan terkenal sebagai sosok yang multitalenta dalam lakon pewayangan.
BACA JUGA: Ganjar Diakhir Kampanye: Kalo Bisa Tambah Lagi
Karir dan Kontribusi
Selain mengajar di ISI Solo, Bono juga aktif dalam garapan lakon pewayangan yang tampil oleh dalang-dalang ternama seperti Ki Mantep Sudharsono dan Ki Anom Suroto. Julukan “Dalang Edan” yang melekat padanya menggambarkan kegilaan dalam karyanya.
Berkat prestasinya, Bono telah mendunia dengan tampil di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Prancis, Italia, Belanda, Australia, Singapura, Hongkong, dan Jepang. Penghargaan pun menghampirinya, antara lain Satya Lencana Budaya dari Lembaga Kebudayaan Jawa dan Anugerah Seni dari Mendikbud RI pada tahun 1996.
(Kaje/Usk)